Kota Jakarta, SpiritNews-Pelaku penusukan dua anggota Brigade Mobil di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, diduga menggunakan kartu tanda penduduk palsu.
Dalam kartu identitasnya tertulis pelaku bernama Mulyadi, 28 tahun, dan beralamat di Cikarang Selatan, Bekasi.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Komisaris Besar Asep Adi Saputra menuturkan pihaknya tidak menemukan identitas Mulyadi yang dimaksud dalam database kependudukan.
“Kami menemukan dua orang bernama Mulyadi. Satu orang masih hidup tapi bukan pelaku dan satu lagi sedang di dalam LP (lembaga pemasyarakatan),” kata Asep saat dikonfirmasi, Sabtu, 1 Juli 2017.
Sebelumnya, Ajun Komisaris Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful ditikam pria tidak dikenal setelah menjalankan salat isya berjemaah di Masjid Falatehan, yang tidak jauh dengan Lapangan Bhayangkara dan Mabes Polri, Jumat, 30 Juni 2017.
Akibatnya, kedua polisi mengalami luka di bagian leher, telinga, hingga wajah.
Sebelum menyerang dua anggota Brimob tersebut, pelaku sempat berteriak “thogut” dan “kafir”.
Keduanya sempat mendapatkan perawatan di RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, sebelum dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati. Sedangkan pelaku tewas ditembak polisi karena berusaha lari dan melakukan ancaman.
“Sempat diberi tembakan peringatan, tapi tidak diindahkan,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto saat dikonfirmasi, Jumat, 30 Juni.(SpiritNews/Tempo)