Kabupaten Karawang, SpiritNews-Kendati poling Dedi Mulyadi masih kalah oleh Ridwan Kamil dan Dedi Mizwar, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Karawang memberikan dukungan kepada Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi untuk maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang.
Ketua DPC PKB Karawang, Ahmad Zamaksyari mengatakan, DPC PKB siap mendorong Dedi Mulyadi ke DPP PKB agar mendapatkan rekomendasi untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018. Jika melihat hasil poling saat ini Ridwan Kamil dan Dedi Mizwar saat ini masih tinggi, tapi hasil survey untuk Dedi Mulyadi juga saat ini terus menanjak.
“Jika melihat lima tahun yang lalu, sosial media jadi primadona untuk meningkatkan elektabilitas. Tapi saat ini masyarakat sudah cerdas dan sudah tahu jika di sosial media lebih banyak akun darling yang hanya dibuat oleh tim sukses calon,” ujar pria yang akrab disapa Jimmy saat memberikan sambutan dalam acara khitanan anaknya, Senin (3/7/2017) di Karawang.
Menurutnya, faktor kemenangan dalam pemilu itu bukan hanya dari figure calon bupati ataupun gubernurnya. Tapi pemilihan wakilnya juga sangat menentukan, contohnya saja dalam Pilbup Karawang yang dimenangkan oleh pasangan Cellica-Jimmy yang menang 52 persen. Padahal dari survey Cirus Cellica akan menang suara 36 persen.
“Tapi karena wakilnya saya, saya pernah bilang ke pa Dedi Mulydai jika pasangan Cellica-Jimmy akan menang diangka 52 persen. Sebab keluarga saya banyak di Karawang,” katanya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pemilihan gubernur nanti, Dedi Mulyadi harus bisa memilih wakilnya yang bisa menambah suara. Selain itu, untuk rekomendasi gubernur dari DPP PKB, pihaknya siap mengawal agar Dedi Mulyadi mendapat rekom dari PKB.
Sementara itu, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menyatakan jika pihaknya tidak sedang melakukan kampanye. Saat ini pihaknya hanya fokus melakukan silaturahmi kepada masyarakat khususnya ditingkat desa.
“Saya hanya melakukan silaturahmi ke masayrakat yang ada di desa dan setiap hari minimal 15 desa,” katanya.
Ia menambahkan, untuk menjadi seorang pemimpin itu harus bisa adil dan memberikan kesejahteraan pada masyarakatnya. Sementara Jawa Barat yang disebut sebagai lumbung padi tapi masih banyak warganya yang mengkonsumsi raskin (beras miskin).
Selain itu warga Jawa Barat itu katanya religius tapi masih banyak warga yang terkena jeratan bank emok (rentenir), tidak hanya itu masih banyak warga yang belum menerima fasilitas kesehatan di desa.
“Oleh sebab itu kedepan di setiap desa harus memiliki dokter yang siap memberikan pengobatan buat warga,” katanya.
Dikatakan juga, angka kematian ibu dan bayi juga masih tinggi, maka kedepan bidan desa harus jadi PNS dan tidak usah melakukan praktek pribadi untuk bisnis. Semua pembiayaan buat bidan akan dikoper oleh APBD dengan syarat fokus bekerja melayani masyarakat.
“Buat saya pemimpin religious itu bukan hanya pandai beritikaf di masjid, tapi bisa memberikan keadilan dan kesejateraan buat masyarakatnya,” tuturnya.
Dijelaskan, oleh sebab itu yang pertama yang harus dibangun adalah desa agar bisa mandiri. Salah satunya dengan menyimpan saham sebesar 10 persen dari APBD atas nama desa ke bank bjb agar desa bisa mandiri dalam pembiayaan pembangunan.
“Sehingga pembangunan pendidikan, kesehatan, dan peningkatan ekonomi kerakyatan itu bisa dilakukan di desa,” tandasnya.(sir)