Kabupaten Karawang, SpiritNews-Kepala UPTD Terminal Klari, Yudi Teja Kusumah mengeluhkan kondisi bangunan terminal yang sudah tidak layak pakai, namun tidak pernah ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang.
Selain itu, penentuan target retribusi untuk terminal dinilai terlalu besar karena tidak adanya pengkajian terlebih dahulu dalam penentuan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi.
Menurut Yudi, saat ini kondisi bangunan khususnya kantor UPTD saja sudah banyak yang berlubang atapnya, selain itu jalan sudah ada sudah banyak yang rusak.
Selain itu, UPTD Terminal tidak diberikan anggaran, tidak seperti UPTD Terminal di Bogor yang diberikan anggaran sendiri sebesar Rp 1,2 miliar.
Jadi anggaran itu bias dimanfaatkan untuk perbaikan bangunan terminal dan memberi gaji kepada pegawai sukarelawan.
“Saat ini ada 30 pegawai sukarelawan yang tidak dibayar oleh Pemkab, tapi dibayar oleh UPTD Terminal,” kata Yudi, Selasa (4/7/2017).
Dikatakan, pihaknya juga mengeluhkan tingginya retribusi untuk terminal Klari yang ditargetkan oleh Pemkab, yaitu sebesar Rp 156 juta. Sementara angkutan kota (angkot) yang ditarik retribusinya hanya angkot trayek Cikampek-Johar.
Sementara untuk angkot trayek lain tidak ditarik retribusinya karena dinilai oleh kepolisian menjadi temuan, sebab pungutan bias dilakukan jika ada terminalnya.
“Harusnya Pemkab melakukan kajian potensi terlebih dahulu sebelum menetapkan target retribusi untuk terminal klari,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Yudi, jika dilihat dari luas terminal, bisa dibilang tidak termasuk tipe apapun karena hanya seluas 6000 meter.
Sementara syarat untuk terminal tipe C saja yaitu 1 hektar, padahal pihaknya sudah mengajukan kepada Pemkab Karawang melalui dinas perhubungan (Dishub) untuk perluasan terminal dan perbaikan bangunan agar terminal klari tidak semrawut seperti saat ini.
“Saat ini sudah ada 3 PO bus regular dan 9 agen PO yang masuk ke terminal Klari,” katanya.
Yudi berharap Pemkab Karawang bisa lebih memperhatikan terminal Klari, sebab memberikan retribusi ke pemerintah dan saat ini Karawang belum memiliki terminal yang respentatif untuk terminal. Sehingga kedepan transportasi di Karawang bias lebih baik lagi kedepannya.
Sementara itu, Kabid Angkutan dan Sarana Dinas Perhubungan, Rochman mengatakan jika pihaknya akan memperbaiki terminal Klari pada tahun 2018 mendatang.
Sebab saat ini DED (Detail Engeenering Desain) sudah dibuat dan akann diajukan pada anggaran murni tahun depan. “DED-nya sudah ada, tinggal kita ajukan saja untuk diperluas dan dibangun kembali,” katanya.
Selain itu, lanjut Rochmat, pihaknya juga sedang mempersiapkan untuk membangun terminal tipe B dan terminal barang.
Hal itu merupakan program unggulan yang akan diajukan tahun 2018 mendatang. “Kita berharap ajuan ini bias dilaksanakan tahun depan,” pungkasnya.(sir)