Haul Kiai Soleh Darat, Guru Para Guru

  • Whatsapp
Sejumlah ulama, tokoh Masyarakat, dan Pejabat di Kota Semarang Hadir Dalam Haul Kiai Soleh Darat
Sejumlah ulama, tokoh Masyarakat, dan Pejabat di Kota Semarang Hadir Dalam Haul Kiai Soleh Darat

Kota Semarang, SpiritNews-Nama Besar Kiai Soleh Darat sudah dikenal seantero Nusantara. Bukan sekadar keilmuannya, namun Kiai Soleh Darat dikenal sebagai guru para guru di Indonesia.
Sebut saja Kiai Hasyim Asyari dan Kiai Ahmad Dahlan. Dua tokoh pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah itu adalah murid Kiai Soleh Darat.
Bahkan pahlawan emansipasi wanita RA Kartini, juga pernah berguru kepadanya.
Tak hanya itu, namanya tidak hanya dikenal sebagai tokoh Islam di Indonesia namun sampai ke tanah Arab.

Diketahui, Kiai Soleh Darat yang memiliki nama asli Muhammad Saleh bin Umar As-Samarani ini juga pernah menjadi pengajar di Mekkah, Arab Saudi.
Menurut sejumlah literatur, Kiai Soleh Darat, lahir di Kedung Cemlung, Jepara pada 1235 H/1820 M dan wafat di Semarang pada Jumat 29 Ramadan 1321 H atau 18 Desember 1903 M. Setiap 10 Syawal Haul Mbah Soleh Darat selalu diperingati oleh masyarakat.
Setiap peringatan Haul, Makam Kiai Soleh Darat di Pemakaman Bergota selalu dipadati masyarakat. Seperti pada Haul ke 117, Selasa (4/7/2017), ratusan orang berkumpul di makam, mamanjatkan tahlil untuk Kiai Soleh Darat dan berdoa bersama.
Tampak sejumlah ulama, tokoh masyarakat dan pejabat di Kota Semarang juga hadir dalam haul tersebut, seperti Ketua MUI Jateng KH Ahmad Daroji, dan juga Wali Kota Semarang.
Kiai Ahmad Daroji mengatakan, Kiai Soleh Darat bukan kiai sembarangan. Selain memiliki karomah, dari sisi keilmuan juga sangat tinggi dan sangat dihormati serta disegani.
“Kiai Soleh Darat itu orang Jawa yang pernah menjadi kiai di Arab Saudi. Tidak semua orang bisa seperti itu,” katanya di sela-sela menghadiri Haul Kiai Soleh Darat, Selasa (4/7/2017).

Makam KH. Soleh Darat

Dari sisi keilmuan, dibuktikan melalui sejumlah kitab yang ditulisnya, di antaranya Kitab Munjiyat, Lathoif At-thaharah, Majmuat As-syariah, Matan Al-hikam dan lainnya.
Di Semarang, selain meninggalkan sejumlah kitab tafsir, juga memiliki peninggalan sebuah Masjid Soleh Darat di Jalan Kakap Semarang, yang juga sering dikunjungi peziarah.
“Kiai Saleh Darat merupakan guru dari sejumlah tokoh besar bangsa Indonesia. Kiai Saleh Darat juga merupakan pionir tafsir Alquran menggunakan huruf pegon di dunia keislaman Indonesia,” tuturnya.
Wali Kota Kota Semarang Hendrar Prihadi yang hadir dalam haul akbar tersebut mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga Kota Semarang untuk meneladani sifat-sifat mulia dari Kiai Soleh Darat.
“Mbah Soleh Darat adalah tokoh besar. Sudah semestinya warga Kota Semarang untuk memperingati haul Kiai Saleh Darat, melihat jasa yang ditinggalkan baik untuk agama Islam maupun Indonesia yang sangat besar,” jelasnya.(SpiritNews/Sindo)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *