Kota Sukabumi, SpiritNews-Usai lebaran, tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin, SH, Kota Sukabumi paling banyak tangani pasien dengan penyakit diare.
Kasus yang menonjol lainnya, Dispepsia Gastritis atau gejala nyeri pada saluran pencernaan, Demam Berdarah Dangue (DBD), Infesksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan jantung, serta keracunan makanan.
Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik pada RSUD Syamsudin Asep Saepulloh, Selasa (4/7/2017) menerangkan, data yang tercatat, kasus diare mencapai 97 pasien, Dispepsia Gastritis 61 pasien, dan keracunan makanan sebanyak 24 pasien.
“Rumah Sakit juga menangani pasien lainya dengan berbagai keluhan seperti DBD 50 kasus, ISPA dan gangguan pernapasan 32 orang, penyakit jantung sebanyak 22 pasien. Selain itu penyakit asma 36 orang, kegawatdaruratan tiga orang dalam kondisi cedera sedang, batuk rejan sebanyak 14 kasus, campak 16 kasus, dan hipertensi tiga kasus,” tandas dia.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Ritaneny mengatakan, petugas kesehatan sebelumnya telah diminta untuk mengantisipasi munculnya penyakit yang biasa muncul pada saat lebaran.
“Penyakit itu ya, misalnya diare, keracunan makanan, dan gangguan pada saluran pencernaan,” ujar dia.
Jenis penyakit tersebut dikatakan Rita, muncul karena perubahan pola makan. Di mana, ada warga yang ingin makan beragam makanan yang ada saat lebaran setelah sebelumnya selama sebulan menjalankan ibadah puasa.
Menurut Rita, sebanyak enam rumah sakit dua diantaranya yang dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, diwajibkan membuka sistem pelayanan kedaruratan selama momen arus mudik dan libur lebaran.
Di samping rumah sakit. menurut Rita, empat unit puskesmas di Kota Sukabumi beroperasi selama 24 jam membantu warga mendapatkan akses kesehatan selama momen arus mudik dan balik lebaran.
Sementara puskemas lainnya, tetap melayani warga dengan sistem jadwal piket bagi pegawai. “Sistem piket ini terjadi, karena pegawai puskesmas pun memiliki hak libur seperti yang lainnya,” katanya.(ony)