Pilkada Kota Bekasi, Petahana Rahmat Effendi Belum Ada Saingan

  • Whatsapp
Didit Susilo
Didit Susilo

Kota Bekasi, SpiritNews-Hampir semua partai politik (parpol) pemilik kursi di DPRD sudah melakukan penjaringan bakal calon (balon) Walikota dan Wakil Walikota Bekasi.
“Sayangnya balon pendatang baru yang muncul belum memiliki daya jual politik, sehingga petahana Walikota Bekasi, Rahmat Effendi masih menjadi sentral dan memiliki daya tarik politik tersendiri,” kata Pemerhati Kebijakan dan Pelayanan Publik Bekasi, Didit Susilo kepada SpiritNews, Rabu (5/7/2017).
“Realitanya seperti itu. Dari semua pergerakan politik makin menguntungkan petahana sehingga sulit muncul rival yang seimbang,” tambahnya.

Menurutnya, beberapa balon yang muncul kebanyakan masih figur musiman. Artinya, kemunculannya hanya saat pra hajatan Pilkada sehingga perlu waktu yang panjang untuk mendekati pemilih dan meningkatkan popularitas.

Termasuk kemunculan beberapa artis yang hanya memanfaatkan arena pentas panggung hiburan politik, bukan ke arah kontestasi Pilkada.
“Peta perpolitikan masih menunggu figur yang dapat rekomendasi dari penjaringan PDIP. Sebagai pemilik tiket (12 kursi DPRD) dipandang akan menjadi rival petahana yang seimbang, apalag jika muncul nama mantan Walikota Mochtar Mohamad. Saat ini sudah terbentuk tiga kekuatan yaitu PDIP (12 kursi), Koalisi Merah –Putih PKS- Gerindra (13 kursi) dan Koalisi Karya Pembangunan P Golkar-PPP (12 kursi),” ujar Didit.
Penjaringan balon yang masih berlangsung di PDIP, PAN, Gerindra. Sementara Hanura, dan PPP akan segera membuka penjaringan. Diperlukan balon yang kompetitif untuk ikut kontestasi Pilkada agar ada perubahan peta politik dalam menyeleksi figur-figur terbaik untuk beradu gagasan, ide, visi-misi dan konsep perubahan ke arah Bekasi yang lebih baik.
Dalam kontestasi Pilkada, memang siapapun punya hak politik yang sama. Namun, publik sebagai pemilik suara dan hak veto politik harus tau track record (rekam jejak) balon. Meliputi kiprahnya, empati dan kepedulian bukan sekedar mengejar syawat kekuasaan semata.
“Dan diperlukan sikap mengabdi untuk mensejahterakan masyarakat Kota Bekasi ke arah lebih baik. Figur publik untuk asal senang ngefan ke figur artis, figur musiman atau figur yang representatif. Jadilah pemilih cerdas yang mana bisa berkarya lebih baik,” tuturnya.
Dikatakan, untuk memimpin Kota Bekasi yang makin komplek diperlukan pemimpin yang berani melawan arus dan visioner.
Setidaknya balon yang muncul berani beradu ide, gagasan dalam dinamiika berpolitik yang berm artabat meliputi aspek yaitu; memiliki integritas, intelektualitas, visioner, leadership, pengalaman prestatif, keberanian, komunikasi publik, aspiratif dan responsif, penermaan publik dan penerimaan partai.
“Belum munculnya figur yang mumpuni seperti Ahmad Syaikhu, Mochtar Mohamad makin menjadi tarik parpol dan figur mendekati petahana Rahmat Effendi yang masih menjadi daya tarik masyarakat dalam melangkah kembali dalam Pilkada 2018. Mereka bertiga saat ini menjadi poros kekuatan politik utama,” pungkasnya.(sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *