Badega Gunung Parang Bakal Dibangun Hotel Gantung

  • Whatsapp
Rencana pembangunan hotel gantung
Rencana pembangunan hotel gantung

Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Gunung Parang tentu sudah santer terdengar di telinga para pemanjat tebing Indonsia maupun mancanegara.
Pemerintah kabupaten, para ahli tata bangunan, dan masyarakat penggiat wisata panjat tebing, operator aktivitas outdoor di Badega Gunung Parang Tengah membuat “Hotel Gantung” di sisi tebing Gunung Parang, dengan ketinggian 400 – 900 meter bernama “Pajajaran Anyar Kabupaten Purwakarta”.
Hotel Pajajaran Anyar itu mulai digagas sejak akhir tahun 2014. Digagas oleh masyarakat penggiat panjat tebing sekaligus operator Via Ferrata, Badega Gunung Parang, dan tentunya Bupati Purwakarta.
“Ide awalnya adalah kita ingin ada hunian atau penginapan di dinding Gunung Parang, dan setelah melihat dan mengkajinya ternyata ada contoh di Peru, maka kita ambil ide seperti di Peru dengan beberapa perbaikan desain,” ujar Dhani Daelami, selaku penggagas operator Badega Gunung.
Dalam pembangunannya, “hotel gantung” ini merupakan kolaborasi dari masyarakat penggiat panjat tebing dari Badega Gunung Parang dibantu tim arsitek ARCTech dan profesional ahli. Mereka juga mengalkulasi bagian-bagian rumit antara desain, berat, dan kekuatan bangunan ini.
“Nantinya akan ada 11 ruangan yang dibangun menggantung di sisi tebing Tower 3 Gunung Parang. Seluruhnya tersebar di rute via feratta, dan beberapa titik yang eksotis di sana,” kata Dhani kepada SpiritNews.
Menurutnya, sebelum menginap di “hotel gantung” tersebut, tentu keamanan menjadi faktor utama. “Faktor keamanan jadi fokus utama sekaligus sudah dipersiapkan dengan matang,” jelasnya.
Keamanan tersebut, tutur Dhani, salah satunya meliputi safety briefing kepada setiap wisatawan sebelum menginap. Prosedur dalam pengarahan safety briefing tersebut akan dikontrol sedisiplin mungkin.
Faktor keselamatan juga didukung oleh rescue team yang stand by 24 jam di lokasi skylodge, dan CCTV di setiap jalur via feratta yang saling terkoneksi.
“Pertama, ada asuransi untuk setiap wisatawan. Safety briefing sebelum menginap, tim rescue yang stand by 24 jam di lokasi skylodge untuk menjaga kemungkinan terburuk, dan CCTV utk memonitor kondisi sekitarnya. Semua terintegrasi secara online dan realtime bisa dimonitor oleh tim Badega di manapun, karena berbasis teknologi Android,” ungkapnya.
Namun sebelum menginap di “hotel gantung” tersebut, tentu keamanan menjadi faktor utama. Dhani Daelami selaku penggagas Badega Gunung Parang mengatakan bahwa faktor keamanan jadi fokus utama sekaligus sudah dipersiapkan dengan matang.
Keamanan tersebut, tutur Dhani, salah satunya meliputi safety briefing kepada setiap wisatawan sebelum menginap. Prosedur dalam pengarahan safety briefing tersebut akan dikontrol sedisiplin mungkin.
Faktor keselamatan juga didukung oleh rescue team yang stand by 24 jam di lokasi skylodge, dan CCTV di setiap jalur via feratta yang saling terkoneksi.(reg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *