Banda Aceh, SpiritNews-LembagaI lmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional ke 16 di SMA Modal Bangsa Aceh,pada tanggal 9 hingga 16 Juli 2017. Gelaran yang diikuti 450 pelajar dari seluruh Indonesia itu dibuka oleh Sekda Aceh, Drs. Dermawan MM.
Dermawan dalam sambutannya, menyebutkan kemajuan teknologi di berbagai belahan dunia menuntut masyarakat untuk terus berinovasi. Karena itu, penguatan Sumber Daya Manusia harus terus ditingkatkan sehingga generasi mendatang bias menjadi generasi yang berdaya saing.
“Mari sama-sama kita dorong remaja melalui kegiatan penelitian sehingga semangat berinovasi tertanam dalam hidup mereka,” kata Dermawan.
Dermawan menyebutkan, kegiatan-kegiatan serupa perlu didukung pemerintah untuk menanamkan budaya penelitian, guna mendorong lahirnya anak bangsa yang unggul dalam ha lpenelitian. Pemerintah Aceh, kata Dermawan, bahkan telah menyediakan sebidang lahan di Sabang, untuk pembangunan stasiun lapangan LIPI, yang dibangun untuk kepentingan riset di bidang kelautan.
Kepada seluruhpeserta, Dermawan meminta agar terus mempertajam kemampuan sehingga kelak mampu membawa Indonesia unggul melalui karya-karya yang berinovasi.
“Dengan acara ini bias mengasah ketajaman berpiki rremaja. Apalagi nantinya akan ada pembekalan dasar penelitian dan penelitian lapangan serta mereka juga akan mempresentasikan hasilnya,” kata Dermawan.
Wakil Kepala LIPI, Prof. Dr. Ir. Bambang Subiyanto, M.Sc, mengatakan gelaran perkemahan ilmiah tersebut dilakukan sebagai bentuk pembinaan bagi remaja sebagai didikan agar anak bias berpikir kritis sehingga nantinya mereka bias menjadi peneliti yang bias meningkatkan daya saing bangsa.
“Dengan kegiatan ini bias menjadi langkah awal remaja dalam rangka belajar menyusun tugas akhir nanti,” ujar Bambang.
LIPI, kata Bambang, telah melakukan pembinaan tersebut sejak tahun 2001 lalu. Lewat pendidikan pembinaan sejak dini itu, diharapkan nantinya bias memantik semangat anak untuk menjadi peneliti di Indonesia. Apalagi tercatat hanya ada 9.500 penelitian dari total 250 juta penduduk negeri ini.
“Mari belajar melakukan penelitian dari Aceh. Provinsi ini punya banyak keunggulank hususnya di sector perikanan, kelautan dan potensi sumber daya laut, agro industry serta kesiap siagaan masyarakat terhadap bencana,” kata Bambang.
LIPI sejauh ini juga telah menjalin kerjasama dengan banyak pihak termasuk Pemerintah Aceh. Di Sabang Aceh, LIPI membangun stasiun lapangan sebagai bagian dari upaya riset dan perkembangan maritim di Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Laisani, mengatakan gelaran penelitian dan pendidikan tingkat remaja itu, harus dimanfaatkan menjadi ajang pertukaran kebudayaan dan ilmu pengetahuan anak sekolah dari seluruh Indonesia.
“Banyak lokasi yang akan ditinjau. Mereka bias menggali kebudayaan, kekayaan alam dan keberagaman teknologi yang ada di sini,” ujar Laisani.
Laisani berharap, dengan adanya pertemuan tersebut bias menggali potensi daerah Aceh dan ada temuan-temuan baru yang bermanfaat bagi dunia penelitian di Aceh dan Indonesia.(mah)