Kabupaten Klaten, SpiritNews-Menjadi impian tiap umat Islam bisa menginjakkan kaki di Tanah Suci. Pasangan suami-istri Ngadiman Yitno Semito (69) dan Lasinem, warga Talang, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, termasuk calon jamaah haji Indonesia yang akan berangkat pada masa haji 2017.
Ngadiman sehari-hari menarik becak di sekitaran pasar tradisional di Klaten. Sedangkan istrinya Lasinem bekerja sebagai buruh di desa mereka.
Meski penghasilan keduanya tidak besar, tak menyurutkan niat berangkat ke Tanah Suci. Hebatnya lagi, Yitno dan istri juga berhasil mengantarkan dua dari empat anaknya menjadi sarjana.
Untuk mewujudkan mimpi ke Baitulllah, Ngadiman menyisihkan sebagian hasil jirih payahnya menarik becak, di dalam sebuah kaleng.
Jumlah yang ia tabung tak menentu, namun setiap hari tabungan haji harus terisi. Pada 2010, ia mendaftar haji ke kantor Kemenag setempat.
Ayah dari empat anak dan kakek dari lima cucu ini mengisahkan, saat mendaftar pada 2010, dana yang ia serahkan Rp13,5 juta. “Jika memang sudah niat dan ada panggilan dari Allah SWT, tidak ada yang tidak mungkin.
Semua pasti ada jalannya,” ungkap Ngadiman saat ditemui wartawan di Pasar Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (12/7/2017).
Ngadiman sehari-hari mangkal di Pasar Cawas. Selama bekerja sebagai penarik becak, dia tak pernah mengeluh meski moda transportasi yang lebih modern bermunculan.
Dia yakin, rezeki telah diatur oleh yang kuasa, terpenting baginya tetap bekerja.
Sejak dua tahun terakhir, Yitno beralih dari becak tradisional ke becak bermesin. Alasannya karena tenaganya berkurang seiring bertambahnya usia. “Saya semakin tua.
Tenaga juga sudah enggak kuat lagi. Sejak dua tahun lalu becak ini sudah ditambahi mesin. Jadi saya tidak repot lagi untuk mengayuhnya,” lanjut Yitno.
Bila tak ada kendala, Yitno dan Lasinem berangkat ke Tanah Suci pada Agustus 2017 tergabung dalam Kloter 33. Keduanya mengaku sudah mengurus segala persiapan selama di ibadah.(SpiritNews/Okezone)