Setelah Ramai di Media, Akhirnya Lingar Bisa Masuk SMPN 3 dan Jadi Anak Asuh Sekdis Pendidikan

  • Whatsapp
Lingar Maulana yang sedang mencoba pakaian seragam baru yang nanti akan dikenakan di SMPN 3 Purwakarta
Lingar Maulana yang sedang mencoba pakaian seragam baru yang nanti akan dikenakan di SMPN 3 Purwakarta

Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Ligar Maulana (12) siswa yang baru saja lulus dari SDN 2 Tegalmunjul Purwakarta dikabarkan ditolak dan tidak lolos dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2017/2018 di SMPN 3 Purwakarta.

Kabar terkait Ligar yang sudah tidak memiliki ayah ini pun sontak menggegerkan time line Facebook di Kabupaten Purwakarta. Hal ini menyusul tempat tinggal Ligar tidak jauh dari sekolah tempatnya mendaftar, ditambah nilai rata-rata Ujian Nasional miliknya sebesar 90.

Kabar ini langsung dibantah oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto. Ia mengatakan Ligar sebenarnya sudah ia angkat sebagai anak asuh. Seluruh biaya kebutuhan sekolah dan biaya hidup sehari-hari sudah ia tanggung sebagai konsekuensi menjadi orang tua asuh bagi Ligar.

“Saya sudah menemui Ibunya, saya cek langsung ke panitia PPDB ternyata ada salah seorang calon siswa yang tidak mendaftar ulang. Ligar bisa masuk dan mulai sekolah. Saya angkat menjadi anak asuh, selama bersekolah dia berada dibawah tanggungan saya,” jelas Purwanto, Sabtu (15/7/2017) saat dihubungi spiritnews.co.id

Terkait kegaduhan yang terjadi di media sosial menyoal tentang Ligar, Purwanto menilai hal tersebut merupakan bentuk miss komunikasi saja. Faktanya, seluruh calon siswa memiliki kesempatan yang sama untuk masuk di sekolah negeri di Kabupaten Purwakarta.

“Sudahlah, yang terpenting anak itu sudah bisa sekolah. Itu substansinya,” singkatnya menambahkan.

Ucapan terima kasih pun datang dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Melalui akun Facebook-nya, pria yang kini selalu mengenakan kemeja putih dan peci hitam itu menyambut positif interaksi netizen Purwakarta yang menyikapi persoalan Ligar.

Menurut dia, melalui pantauan media sosial, dirinya dapat mengetahui secara real time segala keluhan yang muncul di tengah masyarakat.

“Terima kasih kepada netizen Facebook Purwakarta yang telah mempostingnya. Karenanya, kami bisa merespon permasalahan masyarakat,” ujar Dedi dalam narasi postingnya.(reg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *