Kabupaten Purwakarta,SpiritNews– Ingin melihat kisah sejarah pewayang Nusantara, kini warga bisa menikmatinya di Galeri Wayang yang berada di Komplek Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, meskipun belum diresmikan tapi sudah ramai dikunjungi.
Sesuai dengan namanya di Galeri ini masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai sejarah wayang nusantara sembari berwisata nuansa budaya.
Kendati belum diresmikan, Galeri Wayang ini sudah bisa dikunjungi sejak libur lebaran lalu. Hal ini seperti dikatakan Koordinator Galeri Wayang, Samsul Palahudin.
“Iya, Galeri Wayang ini sudah boleh dikunjungi oleh umum sejak libur Lebaran kemarin Teh, sekarang bukanya setiap hari Selasa sampai hari Minggu dari jam 10 pagi dan ditutup pada jam 6 sore,” kata Samsul, kepada spiritnews.co.id pada Senin, (17/7/2017).
Samsul menjelaskan, bagian dalam Galeri Wayang dibagi menjadi dua ruangan. Dimana ruangan pertama merupakan ruangan yang menceritakan kisah atau sejarah pewayangan Nusantara. Beberapa bilah khusus berisi relief-relief yang menggambarkan kisah Ramayana dan Mahabrata.
Diruangan ini ada satu ornamen yang sangat menarik perhatian pengunjung, yaitu Pohon Hayat. Desainnya menyerupai pohon dimulai dari akar, batang hingga dahan, pohon berbahan dasar stainless dihiasi topeng-topeng wayang yang menempel pada batangnya.
Tak hanya menarik, ternyata Pohon Hayat atau Pohon Kehidupan ini memiliki filosofi yang mendalam, yakni melambangkan kehidupan manusia yang digolongkan pada Kasta.
“Pohon Hayat ini menggambarkan kehidupan manusia yang digolongkan pada kasta, dan di dunia pewayangan hal tersebut sangat jelas terasa,” jelas Samsul sembari menunjukan jarinya kearah Pohon Hayat.
Untuk ruangan kedua, koleksi-koleksi wayang dipajang dan dapat dimainkan oleh para pengunjung. Ratusan wayang mulai dari wayang kulit, wayang golek, hingga topeng untuk wayang orang tersedia disini.
Berbagai jenis wayang dari berbagai daerah di tanah air cukup banyak menjadi koleksi di Galeri Wayang ini. Diantaranya, Wayang Betawi, Wayang Cepak Cirebon, Wayang Suket atau wayang yang terbuat dari ilalang, Wayang Klitik Surabaya yang merupakan perpaduan antara wayang kayu dan kulit juga menjadi daya tarik tempat ini.
“Semua Wayang dipasang permanen ditempat ini tapi masih bisa dimainkan oleh pengunjung,” tambah Samsul.
Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat melihat seperangkat alat pertunjukan wayang seperti satu set gamelan dan wayang-wayang yang disusun menyerupai saat hendak digelar pertunjukan wayang. Galeri Wayang juga dilengkapi dengan Digital Book yang memaparkan mengenai pewayangan nusantara.
“Team SpiritNews juga diberi sedikit bocoran mengenai rencana untuk semakin memanjakan pengunjung Galeri Wayang ini. Kedepan, pengunjung dapat mengoperasikan media tablet yang disediakan oleh Galeri Wayang yang dapat membuat para pengunjung merasakan sensasi 3D melihat wayang-wayang nusantara melalui aplikasi yang terkoneksi dan tentunya hal ini menjadi kabar gembira yang wajib ditunggu,” pungkasnya.(reg)