Elektabilitas Dedi Mulyadi di Mata Pakar Statistika

  • Whatsapp
Survei Indo Barometer Sebut Ridwan Kamil Ungguli Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi
Survei Indo Barometer Sebut Ridwan Kamil Ungguli Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi

Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S) Universitas Padjadjaran (UNPAD) menilai Ketua DPD Jawa Barat Dedi Mulyadi memiliki kans besar untuk memenangi Pemilihan Gubernur Jawa Barat pada Juni 2018 mendatang.
Ketua PK2S UNPAD, Toni Toharudin menyebut modal sosial yang dimiliki oleh pria yang juga masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta tersebut terbilang besar jika dibandingkan dengan nama-nama lain yang juga muncul dalam hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga.
“Dedi Mulyadi memiliki peluang besar untuk bersaing dengan Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil,” kata Toni, Selasa (18/7/2017).
Pernyataan yang dilontarkan oleh Toni ternyata bukan tanpa dasar.
Berdasarkan pengamatan spiritnews, dirinya selama ini, Dedi merupakan figur pekerja keras yang berhasil membuat kanal-kanal komunikasi secara langsung dengan masyarakat lapisan menengah ke bawah melalui kegiatan yang ia gelar di berbagai daerah.
“Cara yang dilakukan oleh Dedi Mulyadi ini luar biasa, ia datang langsung ke simpul-simpul massa di daerah untuk membangun komunikasi, bersosialisasi, berbaur dengan mereka,” paparnya.
Modal ini, menurut Toni, perlu diperkuat lewat koalisi besar partai politik yang mengusungnya dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun depan.
Posisi Dedi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat dinilainya dapat memudahkan komunikasi untuk terwujudnya koalisi besar tersebut.
“Tergantung lobi politiknya, juga itikad partai politik untuk memasangkannya dengan tokoh lain yang juga memiliki elektabilitas bagus. Dedi bisa menang,” ungkapnya.
Sebagai budayawan, lanjut Toni, kiprah Dedi Mulyadi telah lama terdengar bukan saja di Purwakarta tetapi juga di seluruh Jawa Barat.
Genre budaya yang dipilih oleh Dedi menurut dia cocok dengan kultur lapisan masyarakat di provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia ini.
“Dedi itu tinggal menjaga zonasi suara dan melakukan ekspansi ke simpul massa yang lain untuk meraih simpati publik baik di desa maupun di kota,” tandasnya.
Terakhir, Toni menganggap kanal komunikasi via media sosial yang dimiliki oleh Dedi Mulyadi juga memiliki potensi untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya di wilayah perkotaan yang selama ini diklaim telah dikuasai oleh calon kandidat lain.
“Nilai tambahnya itu, media, dia punya infrastrukturnya, pencapaiannya agar bisa diketahui oleh masyarakat perkotaan,” pungkasnya menutup.(sir/reg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *