Jakarta, SpiritNews-Analis senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memperkirakan kurs rupiah pada hari ini terindikasi melemah.
Meski demikian, diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas untuk mencegah rupiah masuk dalam tren pelemahan lebih dalam.
“Di sisi lain, mulai terbatasnya laju kenaikan USD seiring terimbanginya kenaikan USD dengan laju CNY setelah rilis data-data Tiongkok yang memberikan optimism ke depannya dan perkiraan pengetatan kebijakan moneter The Fed yang tidak akan terlalu ketat,” ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.330/USD dan resisten Rp13.289/USD.
Sementara, pasca mengalami pelemahan, laju rupiah mampu kembali berbalik menguat. Berbeda dengan laju IHSG yang cenderung kembali melemah, pada rupiah pergerakannya berbalik ke zona hijau seiring pergerakan USD yang kembali melemah setelah pelaku pasar bereaksi atas ketidakpastian pengetatan kebijakan moneter dari The Fed sekaligus pandangan atas potensi kenaikan suku bunga The Fed ke depannya.
Tidak hanya itu, pelemahan USD pun diperparah oleh penilaian sebagian besar pelaku pasar atas langkah Presiden Trump yang dianggap gagal melakukan reformasi paket kebijakan kesehatan Obamacare.
“Di sisi lain, tentu ini menjadi momen bagi rupiah untuk berbalik positif serta akhirnya mampu menyerap sejumlah sentimen positif dari dalam negeri terutama terkait pengelolaan utang negara yang masih dianggap aman oleh pemerintah,” pungkasnya.(SpiritNews/Sindo)
