Banten, SpiritNews-Untuk mencetak tenaga kerja handal, sesuai kebutuhan perusahaan di Indonesia, khususnya di wilayah Provinsi Banten, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigasri (Kemenakertrans) melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang, Banten, tidak hanya menerapkan pelatihan berbasis kompetensi. Ada pembinaan mengenai etos kerja dan disiplin dan moral khususnya nilai mencintai negara.
Kepala BBPLK Serang, Fauiziah mengatakan, setiap peserta di balai pelatihan Serang tidak hanya dicetak menjadi calon teknisi handal.
“Kita juga bekerja sama dengan pihak kepolisian, agar siswa juga diberikan bekal nilai-nilai disiplin dan etos kerja,” kata Fauziah kepada wartawan, saat menerima kunjungan peserta Press Tour Kemenakertrans, Jumat (21/7/2017).
Dikatakan, pelatihan terhadap peserta memanfaatkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri. Balai pelatihan sudah bekerja sama dan membuat forum komunikasi dengan 335 perusahaan yang siap menampung lulusan dari BBPLK Serang.
“Prinsipnya kami memberikan layanan terbaik dalam rangka mendapatkan pelatihan. Kami tidak ingin ingin mengecewakan industri,” kata Fauziah.
Menurutnya, peserta lulusan dari balai pelatihan di Serang hampir 80% terserap oleh industri di seluruh Banten dan sekitarnya. Penyerapan ini karena pihak balai membuat forum komunikasi dengan pihak industri agar mereka tahu kebutuhan mengenai pekerja yang kompeten dan memiliki etos kerja.
“Industri butuh berapa tenaga kerja, apa yang dibutuhkan kami siapkan untuk itu, kami berharap mereka menyeleksi. Setiap tahun penempatan kami selalu naik,” ujarnya.
Di balai pelatihan kerja di Serang, kata Fauziah, menerima peserta calon peserta tidak hanya lulusan dari SMK. Ada pelatihan untuk para penyandang disabilitas bahkan lulusan pesantren untuk masyarakat setempat.
Saat ini di BBPLK Serang ada sekitar 574 peserta pelatihan kerja. Peserta tersebut ada yang diasramakan dan tinggal di sekitar balai pelatihan. Selain warga Banten, peserta juga menurut Fauziah datang dari berbagai daerah.
Di balai pelatihan kerja ini ada beberapa program seperti pelatihan berbasis kompetensi selama 2 sampai 3 bulan untuk teknis las dan teknis listrik.
“Ada juga program unggulan dengan durasi 2 tahun untuk membekali peserta dengan kompetensi yang mengantisipasi perubahan teknologi,” ungkapnya.(sir)