Wagub Aceh: Masa Lalu adalah Aset Masa Depan

  • Whatsapp
Wakil Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, meninjau Exhibition A Contribution to Acehnese Built Heritage For Disaster Mitigation di Museum Tsunami Banda Aceh

Wakil Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, meninjau Exhibition A Contribution to Acehnese Built Heritage For Disaster Mitigation di Museum Tsunami Banda Aceh

Kota Banda Aceh, SpiritNews-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Vernacular Documentation Camp dan Exhibition A Contribution To Acehnese Built Heritage for Disaster Mitigation.
Apresiasi itu disampaikan Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat membuka secara resmi acara tersebut, di Museum Tsunami Aceh, Minggu (23/7/2017) pagi.
“Tidak banyak pihak yang mendedikasikan perhatian dan minatnya untuk berjibaku dalam menggali berbagai pesan yang ditinggalkan oleh para pendahulu, terutama dalam bentuk tradisi dan arsitektur. Saat ini, sepertinya segala sesuatu yang futuristik menjadi trend yang tidak boleh diabaikan. Padahal banyak orang bijak mengatakan, bahwa masa lalu adalah aset masa depan,” kata Nova.
Oleh karena itu, kata Nova, Pemprov Aceh sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat, karena kegiatan ini merupakan sarana yang sangat tepat untuk menggali berbagai keunggulan keilmuan yang ditinggalkan para pendahulu, terutama dalam bidang arsitektur.
“Sejarah merupakan penentu arah kebenaran langkah di masa depan. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah menginisiasi kegiatan ini, karena ada unsur penggalian keilmuan terkait vernacular, ada unsur kedalaman penggalian kebenaran yang bisa dijadikan sebagai arah dan pedoman untuk kemajuan pembangunan di masa yang akan datang,” sambung Nova.

Nova meyakini, kegiatan ini mampu memajukan pembangunan manusia di masa yang akan datang, baik secara khusus untuk Aceh maupun lebih luas lagi serta mewariskan sesuatu yang berharga untuk anak didik dan anak cucu di masa mendatang.
“Ini merupakan pertemuan yang sangat penting karena saat ini kita berada pada titik yang rawan terkait pelupaan nilai dari arsitektur yang telah ditinggalkan oleh nenek moyang. Padahal, peninggalan masa lalu merupakan tonggak bagi kehidupan saat ini untuk melangkah lebih baik lagi ke depan,” imbuhnya.(mah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *