Kota Bekasi, SpiritNews-Perpecahan partai politik (parpol) pendukung pemerintah dikhawatirkan akan mempengaruhi konstalasi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018, khususnya pemilihan walikota Bekasi (Pilwakot) 2018 mendatang.
Direktur Pengamat Kebijakan Publik Kota Bekasi, Didit Susilo mengatakan, perpecahan parpol pendukung pemerintah di pusat akan mempengaruhi pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) dan Pilwalkot Bekasi. Apalagi saat ini diisukan, bahwa PKS dan Partai Gerindra akan mengusung pasangan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar dan Wakil Walikota Ahmad Syaikhu.
“Isu yang sudah ramai saat ini, bapak Ahmad Syaikhu digadang-gadang akan dipasangkan dengan Wakil Gubernur Jawa Barat. Jika itu direalisasikan, maka PAS jilid II dipastikan kandas. Apalagi PKS Kota Bekasi sudah membentuk koalisi merah putih dengan Partai Gerindra,” kata Didit Susilo kepada SpiritNews, Selasa (25/7/2017).
Dikatakan, petahana Rahmat Effendi sendiri saat ini terus merangkul parpol tengah untuk membentuk koalisi besar Bekasi Maju. Partai Golkar sudah MoU dengan PPP dan PAN. Partai Hanura, dan PKB akan segera menyusul. Sementara, Partai Demokrat masih mengikuti arah politik di tingkat pusat.
“Beberapa parpol tengah yang berkoalisi dengan Golkar berkepentingan memajukan kadernya untuk dipinang menjadi wakil Rahmat Effendi. PPP akan menawarkan Ketua DPC Sholihin dan PAN menawarkan kader terbaiknya yang mendapat rekomendasi DPP,” ungkapnya.(sam)