Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Duka mendalam disampaikan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi setelah mendengar kabar meninggalnya Ricko Anderan (21). Ricko diketahui adalah bobotoh Persib Bandung yang menjadi korban pengeroyokan salah sasaran yang dilakukan oleh oknum sesama bobotoh. Oknum tersebut menyangka bahwa Ricko merupakan salah satu pendukung Klub Persija, The Jak Mania.
“Saya turut berduka cita, kejadian yang menimpa Ricko harus menjadi pelajaran bahwa segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan fans harus segera dihilangkan,” kata Dedi usai memberikan ceramah terkait Kebhinnekaan dan Pancasila di Kampus Universitas Parahyangan (UNPAR), Kamis (27/7/2017), di Kota Bandung.
Pergeseran makna dukung mendukung klub sepakbola, menurut Dedi, saat ini memang tengah terjadi. Dukungan terhadap klub sepakbola yang mendarah daging dan cenderung ideologis, kata dia, dapat melahirkan sikap fundamentalisme baru.
“Kekerasan supporter saya artikan sebagai sikap fundamentalisme dalam olahraga. Itu harus segera diselesaikan, jika tidak, kita harus siap menghadapi dampak buruk yang ditimbulkan,” katanya menambahkan.
Dedi yang hadir dalam acara tersebut dengan mengenakan peci hitam itu pun menyadari bahwa penyelesaian terhadap permasalahan supporter bukan hanya menjadi wilayah Kepolisian dan Menteri Olahraga. Lebih jauh, menurutnya, fenomena ini harus segera disikapi oleh seluruh stakeholder, termasuk para psikolog maupun ideolog.
“Harus segera ada penyelesaian dan tidak boleh ada korban berjatuhan lagi. Ini masalah sudah menjadi ideologis berbalut kebencian. Kalau dibiarkan, bisa menjadi warisan nilai yang mereka berikan secara turun temurun. Anak kecil saja hari ini sudah hafal nyanyian kebencian,” tandasnya.
Sebelum meninggal, Ricko diketahui sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Santo Yusuf, Kota Bandung akibat luka lebam di sekujur tubuh yang ia derita. Luka tersebut timbul akibat pukulan yang ia terima dari oknum sesama bobotoh. (reg/rls)