Kabupaten Bener Meriah, SpiritNews-Wakil Bupati Kabupaten Bener Meriah,Tgk. H. Sarkawi mengimbau kepada masyarakat Kampung Pantanlah, Kecamatan Pintu Rime Gayo yang berbatasan dengan Kabupaten Bireuen untuk menghindari bentrok dengan masyarakat tetangga, Kamis (27/7/2017).
“Saya minta agar masyarakatku warga Kampung Pantanlah agar tidak terpancing untuk melakukan keributan terkait permasalahan sengketa tapal batas yang tengah memanas saat ini,” pinta Abuya saat menemui langsung masyarakat Pantanlah di salah satu Menasah kampung setempat.
Wabup yang hadir ditengah masyarakat tersebut turut di damping oleh Kapolres Bener Meriah AKBP. Fahmi Irwan Ramli, SH, S.I.K, M.Si, Pabung 0106 Bener Meriah Mayor (INF) Syamsirmas, Ketua MPU Bener Meriah Tgk. Syarkawi Abdus Samad, Anggota DPRK Bener Meriah Tgk. Usman, Tgk. Min, Reza Vahlepi, Asisten Kersa dan Pemerintahan Setdakab Bener Meriah Drs. Mukhlis, Kapolsek Pintu Rime Gayo AKP. Abdul Hamit, Danramil Pintu Rime Gayo Kapten Czi Aep Mukhran, Kasat Sabara AKP. Rafliandi, Babinsa Pintu Rime Gayo serta staf kecamatan Pintu Rime Gayo.
Wabup Tgk. H. Sarkawi juga menjelaskan Peta Topografi TNI Tahun 1978 yang selama ini menjadi patokan wilayah menurut Kabupaten Bireuen, peta tersebut sebenarnya bukanlah untuk menentukan tapal batas, namun peta tersebut digunakan untuk kepentingan lain bagi TNI AD.
“ Saya ingin jelaskan kalau bahwa peta Popdam bukanlah peta untuk menentukan tapal batas, peta tersebut pungsinya untuk keperluan lain bagi militer kita (TNI AD-red),”terang Abuya kepada masyarakat Kampung Pantanlah.
Terkait penentuan tapal batas antara Bener Meriah dan Bireuen kata Wabup Kabupaten Bener Meriah itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihakterkait, sehingga sengketa tersebut terselesaikan dengan baik, sehingga penyelesaiannya permanen.
Selain itu, terkait telah terjadinya perambahan hutan di wilayah Kabupaten Bener Meriah Abuya mengatakan, pemerintah daerah akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, sehingga perambahan hutan dapat teratasi dengan baik. “Alhamdullillah bapak Gubernur Aceh juga konsen dalam hal perambahan hutan ini, beliau juga semangat memerangi pencurian kayu ini,”sampai Wabup Tgk. H. Sarkawi.
Dia juga meminta agar aparatur dan masyarakat Kampung Pantanlah untuk mengumpulkan data-data yang akurat terkait batas-batas wilayah, sehingga data tersebut nantinya dapat menjadi acuan untuk penyelesaian sengketa yang sedang dialami saat ini, “saya berharap data-data yang bapak-bapak miliki terkait batas wilayah untuk dapat di kumpulkan dan nanti data-data tersebut bapak-bapak bawa ke kabupaten untuk menjadi acuan dan laporan kita dalam penyelesaian tapal batas ini,”pinta Abuya.
Terkait dana desa, Wabup Tgk. H. Sarkawi meminta agar dana tersebut jangan dipergunakan untuk daerah yang masih bersengketa, “gunakan saja dana desa tersebut untuk keperluan lain dan jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat. Saya juga meminta kepada Reje Kampung agar transparan dalam mengelola dana desa, hurus melibatkan masyarakat, dan jangan bermasalah, karena sudah ada masukan ke kami desa-desa yang bermasalah terkait penggunaan dana desa. Saya juga meminta warga jangan sudzon (berprasangka buruk-red) terhadap aparatur kampungnya berlebihan, banyak laporan yang masuk ke saya yang meminta agar aparatur kampungya diberhentikan karena melakukan kecurangan, ketika saya minta bukti-bukti kecurangan tersebut, ternyata warga tidak dapat membuktikan, ini juga tindakan yang tidak baik, kita harus mampu menahan diri dan jangan berprasangka buruk yang berlebihan, ”ingat Abuya.
Diakhir arahannya, Wabup Bener Meriah Tgk. H. Sarkawi meminta kesepakatan warga untuk menjaga swasanan agar selalu kondusif, “ saya minta kita sepakat untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak perlu yang dapat merugikan kedua belah pihak, dan saya juga meminta agar kita warga Pantanlah untuk dapat menahan diri, karena situasi seperti ini rentan dimasuki pihak-pihak lain yang melakukan propokasi. Kita juga sudah menyurati pemerintah Aceh, mudah-mudahan gubernur kita yang sekarang cepat respon dengan hal-hal seperti ini,”sampai Abuya.
Sementara itu Kapolres Bener Meriah AKBP. Fahmi Irwan Ramli, SH, S.I.K, M.Si dalam kesempatan itu meminta warga menahan diri terkait adanya selisih paham antara warga Pantanlah dengan warga Kampung Pante Peusangan, “saya sangat menghawatirkan perselisih pahaman ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk memperkeruh dan menambah perselisihan semakin meningkat antara kedua belah pihak,”kata Fahmi.
Kapolres Bener Meriah itu juga menyampaikan, dirinya sudah melakukan koordinasi dengan Kapolres Bireuen terkait permasalahan yang terjadi, “saya sudah meminta Kapolres Bireuen untuk melakukan koordinasi dengan warga Kampung Pantai Peusangan agar tidak terjadi perselisihan dan menahan diri,”katanya sembari menghibau warga Pantanlah agar tidak melakukan pembakaran hutan ketika membuka lahan perkebunan guna menghindari panas bumi.
Dandim 0106 Aceh Tengah/Bener Meriah melalui Perwira penghubung (Pabung) 0106 Bener Meriah Mayor (INF) Syamsirmas saat ini juga menyampaikan, bahwa pihaknya juga telah melakukan hal yang sama dilakukan kapolres Bener Meriah, “kami juga telah melakukan koordinasi dengan pihak koramil Juli terkait permasalah ini, dan nantinya Danramil Juli akan berkoordinasi dengan Dandim Bireuen. Kami juga menghimbau agar warga dapat menahan diri untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan kedua belah pihak,”pinta Pabung 0106 Bener Meriah.
Terkait peta, Pabung 0106 Bener Meriah juga menjelaskan bahwa peta topdam TNI AD bukan digunakan untuk penentuan tapal batas wilayah, “ peta topdam digunakan TNI AD untuk kebutuhan pertahanan, oprasi dan pertempuran peta tersebut yang digunakan TNI AD, betul seperti yang dikata pak Wakil Bupati Bener Meriah. Kalau sekarang TNI AD sudah mengunakan GPS untuk menentukan wilayah pertahanan,”terang Pabung 0106 Bener Meriah Mayor (INF) Syamsirmas.
Pabung 0106 Bener Meriah juga mengatakan warga jangan kawatir, permasalahan tapal batas tersebut mudah-mudahan dapat diselesaikan oleh bupati dan wakil bupati Ahmadi dan Tgk. H. Sarkawi, “karena saat pelantikan bupati dan wakil bupati kemarin, bupati jelas-jelas menyampaikan dalam waktu dekat masalah perbatasan baik itu dengan Aceh Utara, dengan Bireuen, dan Aceh Timur akan segera diselesaikan, bapak-bapak tidak usah kawatir, yang jelas kita harus yakin bapak bupati dan bapak wakil bupati insyaallah dapat menyelesaiaknnya,”ujar Syamsirmas.
Pantauan dilapangan, sebelum melakukan pertemuan dengan warga Kampung Pantanlah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Wabup Tgk. H. Sarkawi melaksanakan penutupan manasik haji di Kantor Kementerian Agama Bener Meriah dari kantor tersebut wabup langsung menuju Kampung Pantanlah, usai melakukan koordinasi dengan warga kampung Pantanlah, Wabup melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke kantor retribusi KM 35, sekira pukul 18:00 WIB wabup kembali ke ibu kota kabupaten. (mah)