Kota Sukabumi, SpiritNews-Korps Resimen Mahasiswa (Menwa) dan Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) gelar simposium kebangsaan dan bhakti sosial di Aula Politeknik Sukabumi, Jalan Babakan Sirna, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Sabtu (29/7/2017).
Simposium ini mengambil Tema “Peran Pemuda dalam Mengawal Nilai-nilai Kebangsaan”.Dihadiri sekitar lebih kurang 350 orang pelajar sekolah dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Sukabumi.
Ketua FPLA Kota Sukabumi Isman Ahmad Zain mengatakan kegiatan simposium kebangsaan ini bertujuan untuk bagaimana caranya para pemuda Kota Sukabumi mampu merefleksikan kembali nilai-nilai kebangsaan.
“Namun bukan hanya dalam tataran teori saja, pemuda harus lebih aplikatif dalam peran mereka sebagai pemuda. Kami begitu miris ketika melihat realitas pemuda sekarang pemahaman serta implementasi dari nilai-nilai kebangsaan ini hanya 30%,” ujar Imenk panggilan akrabnya.
Maka dari itu semua, FPLA mencoba mengkaji serta menggali kembali nilai-nilai kebangsaan yang seharusnya dijadikan sebagai acuan bergerak para pemuda indonesia. “Sebagai bentuk penebaran saling menyayangi dan mengasihi tanpa membeda-bedakan,” kata Imenk.
Pada kesempatan itu Sekda Kota Sukabumi, Hanafie Zain yang didaulat menjadi pemateri menyampaikan makna dari kebangsaan memahami perbedaan. “Mari kita saling menghargai dan jujur dalam segala hal yang memang harus diterapkan sejak anak-anak, dan tidak boleh saling mendustai. Kejujuran akan terbawa ke dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan,” paparnya.
Soal kesejahteraan tidak terlepas dari kesehatan. Dan saat ini Pemkot Sukabumi sudah memiliki Rumah Sakit Al Mulk, untuk membantu warga berobat secara gratis. Selain itu, Pemkot Sukabumi juga memiliki Yayasan Kusuma Bangsa yang menyediakan fasilitas biaya kuliah murah di Kota Sukabumi baik di STIKES maupun Politeknik.
“Ada sejumlah negara yang tidak memiliki Sumber Daya alam tapi maju. Mereka mempunyai prinsip kehidupan mereka mempunyai etika, norma dan nilai hukum, serta saling menghargai dalam segala hal. Dan kita pun bisa melakukan itu,” tambah Hanafie.
Tak lupa ia mengingatkan nilai tanggung jawab, harus ditanamkan sejak dini, lalu ada juga nilai hormat terhadap aturan hukum. Apapun agamanya, sambung dia, maka harus menghormati prinsip antar individu. Kemudian sebagai negara kesatuan, pemerintah pusat dan pemerintah dibawahnya berserta masyarakat wajib menjaga kondusifitas.
Gia Yoseph Gunawan dari unsur Menwa Sukabumi menyatakan nilai-nilai kebangsaan wajib terus dipelihara, agar wilayah, khususnya dikalangan pemuda dan pelajar. Menwa, kata dia, akan terdepan menjaga toleransi.” Kata Gia sat memberikan materi.(ony)