445.192 Anak Usia 9 Bulan sampai 15 Tahun Sasaran Immunisasi MR di Bandung Barat

  • Whatsapp
Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Barat, Pupu Sari Rohayati menunjukkan vaksin immunisasi Measles Rubella
Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Barat, Pupu Sari Rohayati menunjukkan vaksin immunisasi Measles Rubella

Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Sebanyak 445.192 anak usia 9 bulan sampai 15 tahun menjadi sasaran kampanye immunisasi Measles Rubella (MR) di Kabupaten Bandung Barat.
Rencananya pemberian vaksin MR ini akan berlangsung selama satu bulan, mulai tanggal 1 sampai 31 Agustus 2017.
“Yang menjadi sasaran vaksin adalah anak usia sekolah dan bayi di atas sembilan bulan. Maka dari itulah pemberian vaksin MR akan mengambil tempat di sekolah-sekolah,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat, Pupu Sari Rohayati di Ngamprah, Senin (31/7/2017).
Hingga menjelang pelaksanaan kampanye imunisasi MR, Pupu mengaku, belum menerima informasi adanya penolakan dari sekolah.
Dikatakan, kegiatan ini dibagi dua tahap. Gelombang pertama untuk anak usia 7 sampai 15 tahun dan gelombang dua dilaksanakan September dengan sasaran anak 9 bulan sampai 7 tahun.
“Rencananya pelaksanaan immuninasi MR mengambil tempat di 2.358 sekolah. Terdiri dari 1.095 PAUD, 94 TK, 878 SD/MI/sederajat, dan 291 SMP/MTs/sederajat. Dinkes Kabupaten Bandung Barat sudah menyiapkan 68 ribu vial atau botol vaksin MR. Dimana satu botol vaksin untuk delapan orang,” kata Pupu.
“Penolakan dari pihak sekolah seperti di daerah lain tidak ada di Kabupaten Bandung Barat. Mungkin kalau perorangan ada saja, ada orangtua yang keberatan anaknya diimmuniasi. Namun kami belum menerima kabar keberatan atau penolakan dari petugas yang ada di 32 puskesmas,” tambahnya.
Ia mengingatkan, penyakit measles atau campak bisa menyebabkan radang otak dan komplikasi berat berbagai penyakit. Sedangkan virus rubella berisiko terhadapibu hamil pada trimeter pertama atau awal kehamilan.
“Risikonya bagi bayi atau janin yang bisa menimbulkan kecacatan, seperti kelainan jantung. Bahkan sampai keguguran,” ujarnya.
Dijelaskannya, campak dan rubella termasuk penyakit sangat menular. Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapat imuninasi campak dan rubella berisiko tinggi tertular penyakit ini. Di KBB pada tahun 2015 ditemukan tujuh kasus anak terserang penyakit campak.
“Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin MR menjadi penceganan terbaik untuk penyakit campak dan rubella. Satu vaksin dapat mencegah dua penyakit sekaligus,” tandasnya.
Lebih lanjut Pupu menjelaskan, kampanye immunisasi MR dilakukan untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap penularan penyakit campak dan rubella yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian.
Menjadi langkah awal untuk introduksi immunisasi rubella ke dalam jadwal immunisasi rutin.
“Vaksin MR yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari WHO dan izin edar dari Badan POM Vaksin MR 95 persen efektif untuk mencegah penyakit campak dan rubella. Terbukti telah digunakan di lebih dari 141 negara,” jelasnya.
Immunisasi MR ini, lanjut Pupu, tidak memiliki efek samping. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat bekas suntikan adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari.
“Kejadian ikutan pasca immunisasi yang serius sangat jarang terjadi,” tegasnya.(gus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *