Utamakan Putra Daerah Jadi Cagub, Paguyuban Pasundan Surati Parpol

  • Whatsapp
Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi
Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi

Bandung, SpiritNews-Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018 mendatang, Paguyuban Pasundan menyurati seluruh partai politik (parpol) agar mengusung putra daerah.
Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi, mengatakan, mengutamakan putera daerah pada pilkada Jawa Barat 2018 nanti sangat penting untuk eksistensi dalam dunia politik.
Dikatakan, surat aspirasi tersebut sudah disampaikan langsung kepada seluruh parpol di tingkat pusat, provinsi hingga daerah kabupaten/kota di Jawa Barat, pada Kamis (27/7/2017). Diharapkan aspirasi ini menjadi pertimbangan seluruh parpol.
“Aspirasi ini kami sampaikan kepada seluruh parpol dengan tembusan tingkat I dan II di wilayah,” kata Didi, di kantornya, di Jalan Aceh, Kota Bandung, Senin (31/7/2017).
Menurutnya, dalam surat aspirasi itu, Paguyuban Pasundan meminta parpol memberikan kepercayaan kepada putra daerah suku Sunda maju di pilkada 2018. Baik menjadi calon Gubernur/Wakil Gubernur atau Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota.
Sejauh ini calon-calon yang muncul di permukaan sebagian besar mewakili putra daerah. Sehingga, sambung dia, diharapkan calon-calon tersebut bisa tetap dimunculkan hingga pemilihan berlangsung.
“Yang muncul saat ini hampir sebagian besar keluarga Paguyuban Pasundan. Contohnya Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi Deddy Mizwar. Jangan sampai pada praktiknya (pemilihan) tidak ada orang Jabar,” ujarnya.
“Baik itu nantinya jadi Gubernur atau Wakil Gubernur, tetap harus ada anak-anak kami asli suku Sunda,” tambahnya.
Ia mengaku aspirasi seperti ini baru pertama kali disampaikan Paguyuban Pasundan kepada parpol di Indonesia. Aspirasi ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral Paguyuban Pasundan yang sudah ada sejak 104 tahun di Jabar.
Menurutnya aspirasi ini penting untuk disampaikan karena kultur politik yang ada di Indonesia saat ini sudah berbeda. Calon pemimpin di daerah seluruhnya merujuk kepada keputusan pimpinan parpol di tingkat pusat.
“Sistem kultur politik dulu beda dengan sekarang. Dulu ingin calonnya ini (orang asli Sunda) langsung dikabulkan, yang di pusat mengikuti. Sekarang segalanya ditentukan pusat,” ungkap dia.
Didi menilai keterlibatan putra daerah dalam pilkada serentak nanti, diharapkan dapat memberikan motivasi generasi muda di Jabar berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara lewat bidang politik.
“Jangan sampai putra daerah menjadi penonton pertunjukan (pilkada) di rumahnya sendiri. Ini juga penting sebagai motivasi untuk generasi muda penerus,” kata Didi.(SpiritNews/detikcom)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *