Kota Cimahi, SpiritNews-Dari 15 pabrik yang berada di lingkungan RW 9 Kampung Cibodas Campaka, Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan, baru satu pabrik yang melaporkan hasil uji laboratorium ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi.
Pabrik yang sudah melaporkan tersebut adalah, PT. Mulya Lestari. Hasil uji laboratoriumnya dibawah ambang baku mutu. Sementara ke 14 pabrik lainnya masih dalam tahap pengujian dan belum diketahui hasilnya.
Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Ade Ruhiyat mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat uji laboratorium limbah industri ke 15 tersebut pada, (17/11/2017).
“Kami berikan waktu satu bulan kepada semua pabrik agar segera menyerahkan hasil uji lab nya,” kata Ade, Kamis (3/8/2017) kemarin.
Agar pihak pabrik merespon surat peringatan tersebut, lanjut dia, pihaknya menurunkan anggota di lapangan untuk menegur langsung pabrik apabila tidak mengindahkan surat peringatan yang telah diterbitkan dari Pemerintah.
“Setiap hari ada anggota DLH yang melakukan pemantauan di lapangan,” ujarnya.
Selain itu, DLH meminta pihak pabrik untuk mendanai uji udara angin di sekitar Kampung Cibodas Campaka yang terkena dampak limbah udara dari pembakaran batu bara yang dihasilkan oleh pabrik.
“Kita tidak punya anggaran uji laboratorium udara dan angin. Uji laboratorium ini juga tidak bisa dilakukan oleh satu perusahaan, harus bersama-sama dengan pabrik lain karena berada di satu kawasan,” tuturnya.
Selama ini, kata dia, pihaknya cukup kesulitan untuk mendeteksi pabrik mana saja yang berpotensi besar dalam menyumbang pencemaran lingkungan melalui pembuangan limbah. Oleh karena itu, satu-satunya jalan untuk mengetahui pabrik mana yang limbahnya mencemari lingkungan, maka harus dilakukan uji laboratorium secara bersama.
“Saya belum tahu standar minimal tinggi cerobong pembakaran batu bara ini berapa, di lapangan juga cerobong pabrik itu variatif, tidak rata semua,” ucapnya.
Kendati demikian, DLH Kota Cimahi belum bisa menentukan langkah apa yang selanjutnya akan dilakukan sebelum ada hasil uji laboratorium yang diberikan masing-masing pabrik.
“Setelah ada hasil uji lab nya, baru akan kita tentukan tindakannya sesuai hasil uji laboratorium,” pungkasnya.(gus)