Dedi Mulyadi Prihatin Sekaligus Takjub Atas Kondisi Pondok Pesantren Ini

  • Whatsapp
Dedi Mulyai yang mengenakan batik nuansa kuning dan peci hitam saat berbincang dengan anak-anak yatim
Dedi Mulyai yang mengenakan batik nuansa kuning dan peci hitam saat berbincang dengan anak-anak yatim

Bandung, SpiritNews-Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menyempatkan diri mengunjungi Pondok Pesantren Yatim Piatu Al Kasysyaf yang terletak di Kompleks Vijayakusumah, Kelurahan Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.

Awalnya, usai pertemuan bersama DPD PDIP Jawa Barat di Jalan Pelajar Pejuang 45, dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat, ia berniat untuk menjenguk Ketua KOHATI Jawa Barat yang tengah terbaring di Rumah Sakit Al Islam akibat peristiwa pembacokan yang dia alami di kawasan Kota Bandung.

Namun, karena membaca berita melalui salah satu portal media online terkait Yayasan Al Kasysyaf, Ketua Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jawa Barat tersebut terlebih dahulu menuju ke lokasi yayasan.

“Tadi mau ke (Rumah Sakit, red) Al Islam, baca berita ada anak yatim di yayasan yang terpaksa tidur di selasar, saya langsung kesini,” ujar Dedi di lokasi yayasan.

Dedi yang hadir mengenakan batik nuansa kuning dan peci hitam itu pun tidak mampu menyembunyikan rasa takjub atas metodologi pendidikan yang disajikan oleh pengelola pesantren untuk anak-anak yatim yang mereka bina.

“Luar biasa, saya ini bercita-cita agar anak-anak mampu menulis, hari ini saya temukan disini. Metode penerapan kultur literasi ini saya kira harus diadopsi, besok saya mengutus rombongan dari Dinas Pendidikan Purwakarta untuk mempelajarinya,” katanya menambahkan.

Rasa takjub tersebut ternyata berbanding terbalik dengan kondisi yayasan tempat 80 anak yatim itu belajar menulis. Kontrakan rumah untuk mereka diketahui belum terbayarkan.

Hal ini mengakibatkan keprihatinan tersendiri dalam benak Bupati Purwakarta yang tengah menjalani masa jabatan untuk periode yang kedua tersebut.

“Saya dan teman-teman sudah patungan, hari ini diselesaikan. Kualitas anak-anak disini bisa mumpuni dengan fasilitas yang kurang memadai, tidak terfokus pada bangunan, penekanannya kualitas,” tandasnya.

Kondisi kurangnya fasilitas ini juga dikeluhkan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Kasysyaf Geovani van Rega. Ia yang terlihat “kikuk” karena merasa terkejut dikunjungi oleh Dedi Mulyadi itu mengatakan hanya bisa bersabar dan menanti uluran para dermawan seperti Dedi.

“Ya beginilah keadaannya, saya ucapkan banyak terima kasih. Insya Allah anak-anak tidak akan tidur lagi di teras, sekali lagi nuhun Kang Dedi,” pungkasnya.(sir)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *