Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Ade Barkah mengatakan bahwa ada diantara calon kandidat Gubernur Jawa Barat yang digadang menjadi pesaing Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, mulai menggunakan kampanye hitam.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Barat tersebut saat dihubung hari ini , Kamis (10/8/2017) melalui sambungan telepon selular.
Kampanye hitam yang dimaksud, secara massif baik secara online melalui media maupun secara offline dalam berbagai pertemuan dengan masyarakat. Adapun konten kampanye itu diantaranya dengan menyebarkan berita tuduhan Penistaan Agama yang sebenarnya kasus tersebut telah dihentikan oleh Polda Jabar melalui surat dengan Nomor B/278/IV/2016/Ditreskrimum.
Ade mengaku telah melakukan identifikasi terhadap kejadian tersebut. Sudah ada tiga poin yang menjadi hasil identifikasi dirinya bersama tim Hukum Golkar Jawa Barat baru-baru ini.
Pertama, kampanye hitam ini muncul dari sejumlah pihak yang mengaku sebagai Kader Golkar dan menyatakan penolakan atas keputusan DPP Partai Golkar yang telah menetapkan Dedi Mulyadi sebagai bakal calon yang akan diusung sebagai Gubernur Jawa Barat.
“Tapi ternyata yang menolak-nolak ini adalah mereka yang sudah keluar dari Partai Golkar dan sudah menyatakan bergabung dengan partai yang sudah mengusung bakal calon Gubernur sendiri,” jelas Ade.
Kedua, lanjut Ade, sejumlah pihak yang mengaku sebagai Ulama dari Kabupaten Subang yang tergabung dalam Gerakan Ulama (GEMA) mendatangi Kantor DPP Partai Golkar dan meminta pembatalan rekomendasi Bupati Purwakarta tersebut sebagai bakal Calon Gubernur Jawa Barat.
“Setelah kami investigasi, pihak yang mengaku sebagai Gerakan Ulama ini sudah berafiliasi dengan salah satu bakal calon Gubernur yang sudah diusung oleh salah satu partai, dia tidak punya pesantren dan bukan kader Golkar, saat deklarasi dukungan untuk bakal calon Gubernur itu pun dia hadir,” ungkapnya.
Terakhir, menurut Ade, telah terjadi pengumpulan massa di Kabupaten Pangandaran untuk menolak pencalonan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat.
“Dibiayai salah satu pejabat kabupaten di Jawa Barat yang sudah berafiliasi dengan bakal calon Gubernur juga,” tandasnya.
Terkait tiga hal ini, pihaknya segera melakukan langkah hukum bersama dengan Biro Hukum Golkar Jawa Barat dan melayangkan pelaporan secara perdata.(reg)