Akibat Penlok, Proyek Rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terbengkalai

  • Whatsapp
Bangunan Proyek Kereta cepat jakarta- bandung
Bangunan Proyek Kereta cepat jakarta- bandung

Kota Bekasi, SpiritNews-Bagi para pengendara roda empat yang biasa melintas di Jalan tol Jakarta-Cikampek setiap harinya atau hanya sesekali pasti melihat sebuah tiang beton penyangga di pinggiran jalan tepatnya di perlintasan arus lalu lintas kendaraan dari Jakarta ke Cikampek atau sisi selatannya.
Beberapa orang pun mungkin tahu kalau tiang beton yang terpasang sejak awal 2016 itu khususnya di sisi selatan ruas jalan tol arah Jakarta-Cikampek mulai dari KM 10 hingga KM 18 di wilayah Kota Bekasi, merupakan proyek pengerjaan perlintasan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Namun sayangnya, proyek pengerjaannya terbengkalai. Pasalnya, jika dilihat proyek tersebut tidak ada perkembangan yang berarti.
Bahkan terlihat kalah cepat dengan sejumlah proyek-proyek lain yang berada di ruas Tol Jakarta-Cikampek meskipun baru dikerjakan.
Terkait perkembangan proyek itu Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bekasi, M Irdan, mengatakan bahwa proyek perlintasan kereta api cepat Jakarta-Bandung, tak berkembang karena masih menunggu tanda tangan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.. “Iya jadi belum ada perkembangan yang signifikan.
Karena, terkait surat penetapan lokasi (Penlok) yang belum ditandatangani Gubernur. Tapi yang saya dengar sudah hampir diteken,” ujar Irdan, Jumat (11/8/2017).
Menurut Irdan, surat penetapan lokasi (Penlok) penting untuk ditandatangani untuk proses kelanjutan proyek kerja sama, Indonesia-China. Sebab, pembangunan lintasan kereta cepat itu membutuhkan pembebasan lahan.
Dan kalaupun sudah ditandatangani surat penetapan lokasinya. Nantinya, kata Irdan, akan disampaikan ke Kantor Wilayah BPN Jawa Barat, serta selanjutnya diteruskan ke delapan kantor BPN kabupaten/kota yang bakal dilintasi ?kereta cepat tersebut. “Surat penetapan lokasi itu penting karena, untuk bisa diketahui masyarakat, dan dijuga disosialisasikan kepada masyarakat khususnya yang berdampak.
Sebab, akan ada pembebasan lahan untuk perkembangan proyek tersebut,” jelas Irdan. Untuk diketahui, proyek pengerjaan lintasan rel kereta cepat Jakarta-Bandung itu, langsung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, dengan proses peletakan batu pertama pada 21 Januari 2016 dan direncakan selesai pengerjaannya pada 2019.
Namun melihat perkembangan proyek jalur rel kereta cepat yang akan dibuat sepanjang 142,3 km mulai dari Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, hingga Bandung dan bakal habiskan dana Rp80 triliun itu, penyelesaian diperkirakan dapat lebih dari target awal.(reg/SpiritNews)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *