SpiritNews-Koordinator Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah I, meliputi Jawa dan Sumatera, Nusron Wahid menyebut Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan Anggota DPR RI Daniel Muttaqien Syafiudin merupakan tokoh alternatif yang akan dicalonkan oleh Partai Golkar sebagai bakal calon Wakil Gubernur bagi Ridwan Kamil pada Pilgub Jawa Barat 2018 mendatang.
Hal ini dia sampaikan dalam keterangan tertulisnya ke berbagai media pada Jum’at (18/8/2017) lalu.
Namun saat dikonfirmasi, dua nama pertama yang disebut menolak keras jika nama mereka disangkut-pautkan untuk ikut dalam kontestasi lima tahunan di Jawa Barat itu.
Walikota Bekasi Rahmad Effendi saat dihubungi malam ini, Minggu (20/8/2017) melalui sambungan telepon mengatakan pihaknya tengah fokus membangun konsolidasi untuk persiapan menghadapi Pemilihan Walikota Bekasi yang akan digelar pada tahun yang sama.
Sebagaimana diketahui, Kota Bekasi masuk dalam kalender Pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada bulan Juni 2018.
“Kami ini kan sedang fokus untuk mengikuti pemilihan Walikota Bekasi, jadi sekarang sedang sibuk-sibuknya komunikasi lintas partai untuk koalisi. Berkaca pada keinginan masyarakat di Kota Bekasi yang ingin agar amanah sebagai Walikota ini diteruskan pada periode mendatang,” jelas pria yang akrab disapa Bang Pepen tersebut.
Sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Rahmat secara tegas menyatakan jajarannya solid mendukung Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2018 – 2023 dari partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Kalau bukan Kang Dedi Mulyadi, memang mau siapa lagi? Beliau kader terbaik di Jawa Barat, harus kita dukung,” ujarnya.
Senada dengan Bang Pepen, Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin pun mengatakan hal yang sama. Neneng yang baru saja dilantik menjadi Bupati Bekasi periode 2017 – 2022 itu mengaku sedang fokus menjalankan visi, misi dan program kerja yang sudah ia utarakan selama masa kampanye lalu.
“Sekarang mah laksanakan program yang kemarin disampaikan saat kampanye. Siapa emang yang nyebut saya maju di Pilgub?,” kata Neneng balik bertanya.
Sementara itu, penolakan terhadap pernyataan Nusron Wahid pun sudah bermunculan dari akar rumput Partai Golkar di daerah. Mereka menilai pernyataan tersebut melukai para kader Golkar yang selama ini berjuang meningkatkan elektabilitas partai. Karenanya, akar rumput meminta Nusron untuk tidak melemparkan wacana yang kontraproduktif terhadap perkembangan Partai Golkar di Jawa Barat.(sam)