Kota Lhokseumawe, SpiritNews-Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah membuka Pameran Gampong Expo Kota Lhokseumawe yang dipusatkan di Lapangan Hiraq, Rabu (23/8/2017).
Expo yang digelar selama lima hari (23-27 Agustus 2017) tersebut diikuti 68 desa dalam kota Lhokseumawe.
Event yang baru pertama kali digelar di Aceh itu memamerkan berbagai produk kerajinan, wisata dan budaya kota Lhokseumawe.
Dalam sambutannya Nova mengatakan, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh merupakan regulasi nasional pertama di masa reformasi yang mengakui identitas gampong sebagai unit penyelenggara pemerintahan terkecil yang mempunyai peran penting dalam pembangunan daerah.
Selain itu, kehadiran Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa juga telah semakin memperkuat posisi gampong sebagai lembaga pemerintahan otonom, sehingga mampu mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat gampong untuk pengembangan potensi dan Aset Desa guna kesejahteraan bersama.
“Sejak berlakunya kedua Undang-Undang itu, gampong-gampong di Aceh semakin berkembang, terutama setelah mengucurnya dana desa secara berkala kepada 6.474 gampong di seluruh Aceh,” ujar Nova.
Nova juga menjelaskan, selama tiga tahun terakhir ini, dana desa untuk Aceh terus meningkat. Jika tahun 2015 dana desa untuk Aceh sebesar Rp, 1,7 triliun, tahun 2016 naik menjadi Rp 3,8 triliun, dan tahun 2017 menjadi Rp 4,89 triliun.
“Tahun depan kita akan melobi Pemerintah pusat agar dana desa untuk Aceh lebih besar, sehingga pemerintahan gampong lebih leluasa mengembangkan potensi wilayahnya,” ujarnya.
Namun, lanjut Nova, semua itu harus dikelola secara transparan dan sesuai aturan yang berlaku sehingga dana desa dapat mendorong gampong-gampong di Aceh semakin mandiri dan rakyatnya semakin kreatif memanfaatkan potensi gampong.
Dalam pemanfaatan dana desa tersebut, setiap gampong juga harus memiliki tanggungjawab moral untuk menunjukkan perkembangan situasi gampongnya kepada publik, agar masyarakat tahu apa saja yang telah dicapai setiap gampong selama tiga tahun terakhir ini.
“Saya berharap, langkah yang telah dilakukan aparat gampong dalam Kota Lhokseumawe ini kiranya menjadi pemicu bagi semangat semua gampong di Aceh untuk membangun dirinya, sehingga setiap gampong dapat menunjukkan pencapaian mereka kepada masyarakat,” ujar Nova.
Pada kesempatan itu Nova juga berpesan, agar aparat gampong harus lebih kreatif dalam memanfaatkan dana desa, sehingga dana yang ada dapat mendorong usaha kerajinan rakyat, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat desa di Aceh akan lebih baik.
Sementara itu, Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya dalam sambutannya mengatakan, pada pelaksanaan gampong expo itu Pemko Lhokseumawe juga telah menetapkan dua gampong terpilih sebagai gampong sadar jaminan sosial ketenagakerjaan. Kedua gampong tersebut yaitu Lhok Mon Puteh dan Paloh Meuria.
Dengan program itu aparatur desa diharapkan semakin memahami pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Dalam kesempatan ini saya sampaikan bahwa terhitung hari ini, Rabu 23 Agustus 2017, saya memberikan jaminan perlindungan kepada seluruh perangkat gampong di wilayah Kota Lhokseumawe dalam program BPJS Ketenagakerjaan yang berjumlah sekitar 1.564 orang selama satu bulan,” ujar Suaidi.
Suaidi melanjutkan, untuk bulan selanjutnya pembayaran iuran akan dilakukan oleh masing-masing gampong.