Dedi Mulyadi Dalam Razia Beri Nama Baru ‘Kejar Setoran’

  • Whatsapp
Dedi Mulyadi yang ikut turun langsung mengecek kelengkapan surat angkutan umum
Dedi Mulyadi yang ikut turun langsung mengecek kelengkapan surat angkutan umum

Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Demi keamaan tertib berlalu lintas Satuan Lalu Lintas Polres Purwakarta dan Dinas Perhubungan gelar razia di Jalan Veteran, depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta , kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Sebanyak 30 kendaraan yang terdiri dari angkutan kota dan mobil elf dari berbagai jurusan pagi ini Jum’at (25/8/2017) terjaring operasi dengan sandi “Kejar Setoran”

Mayoritas kendaraan yang berhasil terjaring, rata-rata mengalami kadaluarsa dokumen Uji KIR dan STNK. Bahkan beberapa sopir kendaraan tersebut diketahui tidak memiliki SIM atau sudah habis masa berlakunya,Para sopir kendaraan tersebut dikenakan sanksi tilang sebagaimana peraturan perundangan yang berlaku. Tak berhenti sampai disitu, mereka pun diberikan solusi untuk memperpanjang dokumen kendaraan dan SIM yang mereka miliki.

Nama ‘Kejar Setoran’ ini dipilih oleh Dedi Mulayadi, karena pihaknya meyakini, fenomena kurang lengkapnya dokumen kendaraan atau dokumen pribadi milik sopir adalah bukan karena mereka tidak memiliki itikad baik untuk mengurusnya.Hal itu terjadi karena para sopir tersebut sibuk mengejar setoran sehari-hari.

“Jadi kita namakan operasi ini ‘Kejar Setoran’. Kita jaring angkutan yang tidak memenuhi syarat, kita tilang, tetapi pada saat yang sama, kita juga berikan solusi,” jelas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kepada SpiritNews (25/8/2017) di halaman Kantor Dinas Perhubungan kapada

“Akibat kejar setoran mereka tidak memiliki biaya mengurus dokumen kendaraan bahkan untuk surat-surat pribadi mereka sebagai sopir. Dalam sehari kan rata-rata mereka mendapatkan Rp30 ribu. Maka kita berikan solusi biaya perpanjangan SIM ataupun KIR,” tambah Dedi Mulyadi.

Salah seorang sopir angkutan kota dengan kode trayek 05 yang melayani rute Sadang – Ciganea, Asep Jamaludin (28) mengaku pasrah bahkan siap jika kendaraannya harus ditahan. Ia diberi uang sebesar Rp250 ribu untuk ia gunakan mengurus SIM.

“Sempat pasrah tapi jadi gembira. Kena tilang tapi diminta mengurus SIM, lumayan kan jadi punya SIM,” ucapnya.(reg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *