Kota Banda Aceh, SpiritNews-Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menerima kunjungan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii, di kediamannya di Lampriet, Banda Aceh, Selasa (29/8/2017).
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas banyak hal terkait ekonomi, pariwisata, mitigasi bencana, ketenagakerjaan, hingga olah raga.
Irwandi juga berterima kasih untuk hubungan baik yang selama ini telah terjalin antara Aceh dan Jepang.
Terkait sektor ketenagakerjaan, Irwandi mengutarakan keinginannya untuk mengirim lebih banyak lagi tenaga magang dari Aceh ke Jepang. Hal itu diharapkan dapat melahirkan lebih banyak tenaga terampil yang dimiliki Aceh nantinya.
Irwandi juga berharap kuota penerimaan tenaga kerja Aceh ke Jepang juga ditingkatkan.
Sementara terkait pariwisata, Irwandi mengatakan, Aceh memiliki potensi wisata yang begitu besar, namun belum sepenuhnya tergarap maksimal. Untuk itu, Irwandi berharap Pemerintah Jepang dapat membantu Aceh dalam pengelolaan sektor tersebut.
“Kami tidak hanya butuh wisatawan. Kami juga butuh pengelolaannya. Sebab tempat wisata di Aceh terlalu besar dan banyak,” ujar Irwandi.
Sementara itu, terkait sektor ekonomi, Irwandi menjelaskan, Aceh memiliki peluang bisnis yang cukup besar yang dapat dikembangkan dan dikelola dengan lebih baik lagi.
Di antaranya, kata Irwandi, Aceh memiliki laut yang luas dengan ketersediaan ikan yang berlimpah. Salah satunya ikan tuna yang diekspor ke berbagai negara, termasuk Jepang.
Namun, lanjut Irwandi, proses ekspor tuna selama ini dilakukan melalui perantara pihak lain, sehingga kedepannya diharapkan dapat dilakukan secara langsung.
Selain itu, Irwandi juga menjelaskan soal sapi lokal Aceh yang ketersediaannya terbatas dan menyebabkan harga jual untuk konsumsi masyarakat terlalu mahal.
Terkait hal itu, Pemerintah Jepang diharapkan dapat membantu mengembangkan sapi Aceh agar ketersediaannya tercukupi.
Menanggapi permintaan Irwandi Yusuf, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii, mengatakan dirinya sangat kagum dan jatuh cinta pada alam Aceh yang indah.
Dia juga kagum dengan kopi dan mie Aceh, dan berkanji akan mempromosikannya ke Jakarta dan Jepang.
Terkait mitigasi bencana, Masafumi mengatakan akan melanjutkan kerjasama terkait mitigasi bencana yang selama ini sudah terjalin.
“Yang terpenting, generasi masa depan harus belajar dari pengalaman tsunami generasi sebelumnya,” ujar Masafumi.
Ia juga mengatakan, akan membantu Aceh terkait latihan evakuasi tsunami. Sementara soal perikanan Aceh, Masafumi mengakui bahwa potensi perikanan Aceh cukup besar.
“Jepang sudah mempertimpangkan pulau Sabang untuk pengembangan pelabuhan dan industri ikan,” ujar Masafumi.
Terkait pariwisata, lanjut Masafumi, dirinya kagum melihat keindahan meseum tsunami yang juga menjadi ikon wisata Aceh.
Dia berharap kerjasama yang sudah terjalin dengan Jepang terkait meseum tsunami dapat terus dipererat.(mah)