Gubernur Aceh: Periode Kedua harus Lebih Baik

  • Whatsapp
Gubernur Aceh, Drh H Irwandi Yusuf M Sc saat melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa
Gubernur Aceh, Drh H Irwandi Yusuf M Sc saat melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa

Kota Langsa, SpiritNews-Memasuki periode kedua sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa, pasangan Teungku Usman Abdullah, SE dan Drs. Marzuki Hamid, MM, diharapkan mampu tampil sebagai pemimpin yang lebih baik dan lebih amanah agar program-program pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan lebih maksimal.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, Drh H Irwandi Yusuf M Sc, dalam sambutan singkatnya, pada Sidang Paripurna Istimewa DPR Kota Langsa, usai melantik dan mengambil sumpah jabatan Tgk Usman Abdullah dan Marzuki Hamidsebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa, Senin (28/8/2017).

Gubernur berharap, pasangan ini dapat tampil sebagai pemimpin yang lebih amanah dan lebih bijaksana dalam menjalankan tugas dan kewajibannya selama lima tahun ke depan.

“Mari kita tingkatkan kerja sama, sehingga Pemerintahan Kota Langsa di bawah kepemimpinan saudara Usman Abdullah dan saudara Marzuki Hamid semakin baik dan mampu menggulirkan program-program berkualitas di wilayah ini,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Bang Wandi itu menghimbau agar program, visi dan misi yang diusung oleh duet pimpinan Langsa ini dapat seiring sejalan dengan Visi dan Misi Pemerintah Aceh.

Sebagaimana diketahui, program Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh 2017-2022, yang diusung oleh pasangan Irwandi-Nova adalah ‘Terwujudnya Aceh damai dan sejahtera melalui pemerintahan yang bersih, adil dan melayani.’

Untuk mensukseskan visi tersebut, pasangan Irwandi-Nova mengurainya dalam beberapa program prioritas, yaitu Aceh Seujahtra,  Aceh SIAT (Sistem Informasi Aceh Terpadu), Aceh Caròng, Aceh Energi, Aceh Meugoë dan Meulaôt, Acèh Troë, Acèh Kreatif, Acèh Kaya, Acèh Peumulia, Acèh Damê, Acèh Meuadab, Acèh Teuga, Acèh Green, Acèh Seuninya dan Acèh Seumeugot.

Nantinya, program ini akan dituangkan ke dalam RPJM Aceh, dan akan menjadi acuan dalam penyelenggaraan pembangunan di Aceh untuk lima tahun ke depan. Menurut ketentuan, Penyusunan dokumen RPJM di Kota Langsa, juga harus mengacu kepada RPJM Aceh dan RPJM Nasional.

Sementara itu, untuk menghindari gesekan dan polarisasi masyarakat pasca pilkada lalu. Pria yang akrab disapa Bang Wandi itu menghimbau agar wali kota dan wakil melakukan konsolidasi dan merangkul kembali serta memperlakukan para pendukung seluruh pasangan calon secara adil.

“Jangan pilih pejabat sesuai selera sendiri, silahkan adopsi cara Pemerintahan saya sebelumnya, lakukanlah uji kepatutan dan kelayakan atau Fit and proper tes. Dengan demikian kita akan mendapatkan pejabat yang tepat di tempatkan di posisi yang tepat pula,” kata Bang Wandi.

Irwandi juga mengungkapkan, bahwa fit and proper tes yang Ia lakukan pada periode awal kepemimpinanya, diakui efektif oleh Pemerintah Pusat. Bahkan kini, fit and proper tes menjadi syarat wajib dalam rekrutmen pejabat di semua tingkatan.

Bang Wandi juga mengingatkan, bahwa Kota Langsa dibangun dengan jasa. Oleh karena itu, Pemko Langsa harus mampu mengemas sejumlah bidang jasa unggulan yang akan dikembangkan dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah.

Keberadaan dua universitas negeri di Langsa, yaitu Universitas Samudera Langsa dan Institut Agama Islam Negeri Cot Kala, merupakan salah satu bidang penyediaan jasa pendidikan yang patut diunggulkan. Menurut Irwandi, keberadaan ribuan mahasiswa akan membangkitkan sektor ekonomi lainnya, seperti perdagangan, jasa rumah kos dan lain sebagainya.

“Selain itu, pengembangan jasa pelabuan Kuala Langsa, juga harus dipacu. Butuh perjuangan keras untuk menghidupkan pelabuhan Kuala Langsa. Bukan untuk menyaingi Pelabuhan Belawan tetapi mensupport. Berdasarkan informasi dwelling time atau  masa tunggu bongkar muat petikemas di belawan sudah lebih 7 hari. Oleh karena itu, kita akan mengajukan kepad pemangku kebijakan terkait untuk mengizinkan beberap kontainer petikemas bersandar dan bongkar muat di pelabuha Kuala Langsa, Krueng Geukuh, dan seluruh pelabuhan strategis yang ada di Aceh,” tambah Bang Wandi.

Gubernur menambahkan, sebagai wilayah dengan posisi geografis yang strategis, pengembangan investasi di kawasan ini merupakan salah satu perhatian utama di Aceh. “Untuk itu, sistem pelayanan terpadu satu pintu harus diefektifkan dalam rangka pemberian berbagai perizinan yang mudah, cepat, murah dan efisien. Berikan kenyamanan bagi investor agar iklim investasi di kota ini semakin membaik.”

Selain itu, sektor pariwisata juga harus dikemas sebaik mungkin. Berbagai pembenahan dan pembukaan sejumlah destinasi wisata baru adalah salah satu faktor penting untuk membuat wisatawan betah datang dan berlama-lama berada di Kota Langsa.

Sementara itu, terkait kawasan Pusong, Gubernur mengungkapkan, bahwa kawasan yang awalnya memiliki luas 14 kilometer persegi itu, saat ini hanya tersisa 3 kilometer persegi saja. “Ini mengindikasikan bahwa dalam beberapa tahun kedepan kawasan Pusong akan habis. Kita bangun tanggul sebagus apapun tetap daratan Pusong tetap akan tergerus karena faktor pergeseran di dasar laut.”

Berdasarkan informasi, dalam 7 tahun ke depan kawasan Pusong akan berada di bawah air. Oleh karena itu, Bang Wandi menyarankan agar Wali Kota Langsa bersama seluruh instansi terkait untuk melakukan sosialisasi dan memberikan pemahan terkait kondisi Pusong saat ini dan masa depan.

“Bersamaan dengan itu, Pemkot juga harus menyediakan lahan dan rumah kepada keluarga yang selama ini mendiami Pusong. Pemerintah Aceh akan membantu untuk pengadaan perumahan. Namun, kita tidak bisa memaksa masyarakat. Oleh karena itu, beri pemahaman terkait transmigrasi lokal. Segala prosesnya nanti tentu akan dibantu oleh Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat,” sambung Irwandi.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur juga mengingatkan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, Gubernur juga merupakan Wakil Pemerintah Pusat di Daerah. Gubernur memiliki tugas dan wewenang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten/Kota.

Sehubungan dengan itu, Gubernur berharap duet pemimpin Kota Langsa bisa membina komunikasi dan kerja sama yang baik dengan Gubernur selaku Kepala Pemerintahan Aceh, agar setiap program yang dirancang dapat disinergikan dengan program Pemerintah Aceh, demi pembangunan Kota Langsa yang lebih baik dan terintegrasi.

Sementara itu, terkait dengan permasalahan lahan untuk keperluan pengembangan Kota Langsa, Gubernur meyakini bahwa semua pihak terutama perusahaan pengelola HGU seperti PTPN I, juga memiliki keinginan yang sama untuk mengembangkan Kota Langsa menjadi lebih maju. Namun karena melibatkan dua institusi berbeda tentu saja ada sejumlah mekanisme yang harus dijalani.

Dalam sambutannya, Gubernur juga mengimbau setiap perusahaan yang ada di Kota Langsa untuk menyalurkan dana Corporate Social Responsibility-nya kepada pemerintah lokal sesuai dengan aturan yang berlaku. Gubernur juga menghimbau agar Wali Kota Langsa mengawasi secara ketat para pelaku pembalakan liar di hutan Langsa.

“Selamat bekerja kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa yang baru saja dilantik. Semoga upaya kita membangun Aceh yang damai dan sejahtera mendapat ridha dan berkah dari Allah,” imbuh Gubernur Aceh.

Dalam sambutannya, Pilot Eagle One, Hanakaru Hokagata itu juga menantang generasi muda Aceh untuk menyukai dunia kedirgantaraan, salah satunya adalah dengan mendaftar di sekolah penerbang. Bahkan Bang Wandi menjanjikan beasiswa kepada putra-putri Aceh yang ingin menimba ilmu kedirgantaraan.

“Saat mendaftar di sekolah penerbang usia saya sudah 53 tahun, sudah pernah kena stroke. Tapi, kenapa anak muda Aceh yang masih sehat-sehat dan gagah berani, hingga saat ini belum ada yang mau jadi pilot?” tanya Gubernur.

Bang Wandi mengungkapkan, dirinya pernah menunggu pemuda Aceh didaftarkan ke sekolah penerbang. Namun, karena tidak ada yang mendaftarkan diri kepadanya, akhhirnya Bang Wandi menawarkan hal tersebut kepada putrinya, Putroe Sambinoe Beumetuwah.

“Saat ini, putri saya sudah berhasil melewati ujian penerbang dan kini sedang menunggu izin dari Kementerian Perhubungan. Saat ini putri saya juga terdaftar sebagai pilot perempuan pertama asal Aceh,” ujar Bang Wandi.

Dalam kesempatan tersebut, Irwandi juga mengungkapkan sejarah penabalan nama Hanakaru Hokagata untuk pesawat kesayangannya itu.

 

 

Sementara itu, Wali Kota Langsa,Tgk Usman Abdullah menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah dan seluruh elemen masyarakat serta para kontestan peserta Pilkada yang telah turut andil dalam mensukseskan proses Pilkada lalu.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkntribusi bagi kesuksesan pelaksanaan Pilkada di Kota Langsa. Kami berharap masukan dan saran dari seluruh elemen masyarakat demi melaksanakan pemerintahan dan terlaksananya pelayanan yang baik untuk seluruh rakyat,” ujar pria yang akrab disapa Toke Su um itu.

“Langsa adalah rumah kita, harus terus kita perbaiki dan buat senyaman mungkin agar anak cucu dan tamu yang datang akan merasa senang, nyaman dan betah berada di Langsa.Kami siap mensinergikan visi-misi dan program kami dengan visi-misi dan program Pemerintah Aceh yang telah dituangkan dalam RPJMA dan RPJM Nasional.

Senada dengan Toke Su Um, Ketua DPRK Langsa, Burhansyah SH, mengungkapka, bahwa wali kota bukanlah milik kelompok orang tapi milik seluruh masyarakat Kota Langsa. Karena itu, visi dan misi yang telah disampaikan saat kampanye diharapkan dapat diwujudkan dengan program-program pro rakyat yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

“Semoga program yang telah berjalan selama ini dapat terus ditingkatkan dan diperbaiki. Kami berharap seluruh masyarakat memberikan dukungan penuh kepada pemimpin Kota Langsa agar seluruh program yang telah dicanangkan dapat berjalan secara maksimal,” pungkas Burhansyah. (mah)

Pos terkait