Kabupaten Karawang, SpiritNews– Perjalanan salah satu siswa dari 32 siswa angkatan ke-2 Toyota Indonesia Academy (TIA) kelahiran Banyumas, Nurhayati (22) yang merayakan kelulusannya pada Rabu (30/8/2017), yang telah melawati masa pendidikan selama 15 bulan di fasilitas TIA untuk mempelajari ilmu-ilmu dalam jurusan pemeliharaan mesin otomatis serta budaya industri sehingga menjadi tenaga kerja terampil yang berkompeten.
Nurhayati merupakan siswa yang dilatarbelakangi dengan kondisi ekonomi orang tua yang tidak cukup mendukung, ia harus putus sekolah sementara selama 3 tahun setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Wangon.
“Kondisi ini tidak memadamkan impianku untuk meneruskan sekolah hingga kelak bisa mengubah nasibku dan keluargaku,” kata Nurhayati.
Selama putus sekolah 3 tahun, ia bekerja sebagai pramuniaga di sebuah toko elektronik di kota Tegal.Itu dia lakukan tak lain demi mengumpulkan biaya agar dapat meneruskan sekolah ke jenjang berikutnya.
Ketika akhirnya biaya terkumpul, Nurhayati meneruskan sekolah kembali menjadi siswa baru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bunda Satria Wangon pada tahun 2013.Ia tidak merasa canggung atau malu walaupun harus berada dalam satu angkatan yang sama dengan adiknya akibat 3 tahun putus sekolah, bahkan ia justru memperlihatkan tekad kuatnya untuk belajar dan meraih prestasi dengan menjadi juara kelas serta terpilih mewakili SMK Bunda Satria Wangon dalam berbagai kompetisi akademis.
Usai masa ujian nasional SMK, tepatnya bulan April 2016, Nurhayati memperoleh informasi mengenai pendaftaran TIA yang menawarkan pendidikan setingkat Diploma (D-1) tanpa biaya. Dengan didampingi oleh pembimbing SMK Bunda Satria Wangon, Nurhayati berhasil lulus tes menjadi salah satu siswa angkatan ke-2 di TIA.
Dalam TIA, ia mengikuti tuntutan belajar mengajar, termasuk membuat tugas akhir dari masa On the Job Development (OJD) atau praktik langsung lapangan di fasilitas perakitan Pabrik PT.Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang 1 yang memproduksi Kijang Innova dan Fortuner.
Semangat belajar Nurhayati mendapat pengakuan dari para pengajar TIA, dengan mencatat prestasi sebagi peserta didik terbaik mengalahkan rekan-rekannya dalam mata pelajaran ‘Elemen Mesin1’, dimana siswa TIA dituntut untuk membongkar, memasang dan mengeset alat-alat mekanik.
“Tekadku sangat besar untuk mengubah kondisi keluarga yang sangat sederhana, Ayahku kini sudah semakin tua untuk memikul beban pekerjaan yang berat setiap harinya.Hal inilah yang mendorong diriku untuk bisa bergabung dan menyelesaikan pendidikan di TIA, dengan harapan dapat menjadi bagian dari Toyota Indonesia kelak,” tutupnya.(ybs)