Golkar-PDIP di Bandung Barat Sulit Berkoalisi

  • Whatsapp
Kabupaten Bandung Barat, SpiritNews-Perseteruan Partai Golkar dan PDI Perjuangan (PDIP) di Kabupaten Bandung Barat sudah terjalin sejak lama.
Secara historis, sejak Kabupaten Bandung Barat dimekarkan tahun 2007 dan penyelenggaraan pilkada pertama di KBB tahun 2008 kedua partai ini selalu bersebrangan.
Ibarat air dan minyak, kedua partai ini sulit untuk disatukan dalam ikatan koalisi. Pasalnya kedua kubu selalu memiliki figur yang dijagokan untuk calon bupati. Karena ego itulah akhirnya selama dua kali penyelenggaraan pilkada di Kabupaten Bandung Barat tahun 2008 dan 2013 Golkar dan PDIP selalu saling bunuh.
Sejarah merunut, di Pilkada Kabupaten Bandung Barat 2008, Golkar berkoalisi dengan PKS mengusung Haris Yuliana-Agus Yasmin dan kalah dari Abubakar-Ernawan yang diusung oleh PDIP dan koalisi gabungan partai Islam dalam naungan Kibar.
Kemudian di 2013 Golkar bersanding dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan beberapa partai Islam lainnya yang mengusung Erni Rusyani Ernawan-Samsul Ma’arif dengan jargon ESA MANTAP. Namun kembali, Golkar harus mengakui keunggulan pasangan Abubakar-Yayat T Soemitra yang diusung oleh PDIP.
Namun apakah kebekuan dua kubu itu akan mencair? Penyebabnya karena di pilkada 2018, DPD Golkar Jabar menginstruksikan 16 DPD Golkar kota/kabupaten untuk berkoalisi dengan PDIP. Surat bernomor B-78/GOLKAR/VIII/2017 tentang Instruksi tersebut ditandatangani Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi tanggal 14 Agustus 2017.
Terkait hal ini, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung Barat Doddy Imron Cholid secara diplomatis mengatakan fatsun kepada intruksi partai. Pihaknya pun mengaku terbuka untuk berkoalisi dengan partai manapun di Kabupaten Bandung Barat termasuk PDIP.
Baik DPD Golkar Jabar ataupun DPP sudah mendiskusikan hal ini dan memberikan keleluasaan untuk berkoalisi dengan siapapun juga. Sebab koalisi itu ada yang bisa, ada yang tidak, karena dinamika dan pertimbangan di daerah pun menjadi pertimbangan.
“Dengan siapapun berkoalisi kami siap, asalkan kader Golkar tetap di posisi bupati,” ucapnya berdiplomasi, Sabtu (2/9/2017).(gus)

Pos terkait