Bupati Bireuen: Harus Jadi Kota yang Bebas dan Nol Narkoba

  • Whatsapp
Bupati Bireuen menerima kunjungan silaturahmi Deputi Pemberdayaan Masyarakat (Dayamas) BNN Pusat, Irjen Pol. Drs. Sobri Effendy Surya dan rombongan
Bupati Bireuen menerima kunjungan silaturahmi Deputi Pemberdayaan Masyarakat (Dayamas) BNN Pusat, Irjen Pol. Drs. Sobri Effendy Surya dan rombongan

Kabupaten Bireuen, SpiritNews-Bupati Bireuen,  H Saifannur S.Sos menerima Kunjungan silaturahmi Deputi Pemberdayaan Masyarakat (Dayamas) BNN Pusat, Irjen Pol. Drs. Sobri Effendy Surya, Dirut Pemberdayaan Alternati BNN Pusat, Brigjen Pol Dr Djuansih, Dr. Suprayogi Hadi, Dirjen Kementerian serta Pertanian Hendratmojo Bagus Handono di ruang kerjanya Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Bireuen, Selasa (5/9/2017).

Kedatangan mereka disambut haru Bupati Bireuen, H Saifannur,S.sos bersama Sekdakab Bireuen, Ir Zulkifli,SP dan tampak beramah tamah dengan sangat akrab menyangkut dengan masalah pemberantasan Narkoba.

Saifannur menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Bireuen eksis dalam memberantas Narkoba dan mempunyai satu komitmen untuk menjadikan Bireuen Bebas dan Nol Narkoba.

Menurut ia, pemberantasan Narkoba merupakan perwujudan nyata yang memang harus serius dan idak ada istilah main-main sebab Narkoba adalah musuh bangsa yang merusak generasi bangsa ke depan.

Terkait masalah tersebut pihaknya menyebutkan, Pemkab Bireuen mengatur suatu langkah atau strategi jitu untuk mendukung penuh langkah dan program-program yang akan dilaksanakan oleh BNN.

“Saya berharap, agar semua pihak harus bersatu dan merajut tali silaturrahmi / kerjasama yang terpadu antara seluruh elemen tetap bersinergi antara Pemkab Bireuen, TNI/Polri, BNN dan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

Kabupaten Bireuen sudah terpilih sebagai salah satu Kabupaten yang menjadi pilot project program Grand Design Alternative Development (GDAD) bersama Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Besar sehingga Bireuen nantinya akan menjadi percontohan bagi Kabupaten lain di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Deputi Dayamas BNN, Irjen Pol. Drs. Sobri Effendy Surya menjelaskan, Implementasi Grand Design Alternative Development (GDAD) tahun 2016 hingga 2025 suatu terobosan tanggap darurat Narkoba nasional yang menyasar Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dari BNN.

Sebagai koordinator dan dilaksanakan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang pada periode 2016-2025 ini menyasar tiga kabupaten sebagai pilot project, yaitu Aceh Besar (Lamteuba), Bireuen dan Gayo Lues.

Menurut Sobri, GDAD merupakan solusi dunia yang dimotori United Nation Office on Drug and Crimes (UNODC) sejak 1998 terhadap negara-negara dengan tanaman narkotika di seluruh Dunia. Dan di Asia tambah Sobri, tanaman Opium Thailand, Laos dan Myanmar sedangkan tanaman Ganja Indonesia dan Philipina sedangkan tanaman Koka adalah Colombia, Bolivia dan Peru.

“Penekanan pembangunan alternatif bagi tanaman narkotika juga menjadi agenda penting dalam UNGASS 2016 (Unites Nations General Asembly Special Session).Hal itu juga dibahas dalam sidang umum PBB kusus membahas masalah tanaman Narkotika tahun 2016,” jelas Sobri.(her)

Pos terkait