Banda Aceh, SpiritNews-Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf melakukan pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulijono di Jakarta, Senin (4/9/2017) kemarin untuk membahas pembangunan Proyek-proyek Strategis Nasional di Aceh.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, H. Mulyadi Nurdin, Lc, MH menjelaskan, pertemuan antara Menteri PUPR Basuki Hadimulijono dengan Gubernur Irwandi Yusuf yang juga turut didampingi Kepala Bappeda Aceh, Azhari Hasan ini untuk menindaklanjuti hasil Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Negara, pada tanggal 11 Juni 2017 lalu.
“Inti pertemuan Gubernur Irwandi Yusuf dengan Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat kemarin adalah membahas percepatan proyek-proyek strategis nasional (PSN) di Aceh,” jelas Mulyadi Nurdin.
Dilaporkan, dalam pertemuan tersebut, Menteri PUPR akan menindaklanjuti semua pembicaraan dengan Gubernur Aceh. Sementara Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menginginkan semua persoalan yang menghambat pembangunan proyek strategis tersebut segera diselesaikan oleh dinas terkait.
Adapun proyek-proyek tersebut, yaitu: pertama, pembangunan Waduk Rukoh di Kabupaten Pidie melalui percepatan proses lelang, mengingat manfaat penyelesaian pembangunan akan mengairi 20.000 ha sawah irigasi.
Selanjutnya, pembangunan Jalan Tol Aceh – Sumatera Utara, hal ini diharapkan adanya kerjasama BUMN dengan Perusahaan Daerah yang punya kapasitas sehingga terjadinya tranfer of knowledge.
Kemudian, Pembangunan Terowongan Gunung Paro, sepanjang 1.135 meter, Gunung Kulu sepanjang 1.638 meter dan Gunung Geurutee sepanjang 2.805 meter di Kabupaten Aceh Jaya, yang terletak pada Ruas Jalan Nasional Aceh Besar – Calang untuk mengantisipasi kemacetan arus transfortasi akibat longsor secara tahunan, sehingga kemajuan pelayanan di wilayah pantaiBarat – Selatan Aceh tidak terhambat.
Selain itu, sebut Mulyadi, Pembangunan Tanggul Pengaman Banjir di Aceh Singkil untuk mengamankan masyarakat setempat dari bencana banjir sungai Krueng Singkil dengan intensitas banjir mencapai 3 kali atau lebih pertahun. Sungai Krueng Singkil ini, melintasi dua provinsi yaitu Sumatera Utara dan Aceh, dan penangannya dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera I.
Proyek strategis lainnya yaitu, Penyelesaian Pembangunan Drainase (saluran pembuang) Kota Meureudu Kabupaten Pidie Jaya, sepanjang 6.250 meter yang merupakan lanjutan dari penanganan tahun 2017 sepanjang 325 meter, dari total panjang keseluruhan saluran 6.575 meter, penyelesaian pembangunan untuk mengatasi banjir yang selama ini terjadi di Kota Meureudu.(mah)