Kabupaten Bireuen, SpriritNews– Setelah tiga hari dilakukan pencarian oleh tim SAR, dibantu anggota TNI/Polri, relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen, RAPI, dan relawan Tagana, beserta masyarakat barulah M Nasir (11), bocah laki-laki asal Dusun Barat, Gampong Blang Panyang Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen, yang terseret arus saat mandi bersama teman-temannya di sungai ‘Krueng Batee Iliek, Kecamatan Samalanga, Bireuen, yang hilang Sabtu (2/9/2017) lalu sekira pukul 17.30 WIB barulah Selasa (5/9/2017) ditemukan namun sudah meninggal dunia.
Selama 3 Hari Akhirnya Korban Hanyut di Batee Iliek Ditemukan, Begini Kondisinya
Korban M Nasir ditemukan oleh warga yang hendak pergi ke sawah, selanjutnya dilaporkan ke tim gabungan sekira pukul 8.00 WIB . Atas laporan masyarakat Tim gabungan yang memang sudah mencari beberapa hari itu sebaik menerima laporan warga langsung menuju lokasi di kawasan saluran irigasi PPI Pulo Baroh, untuk mengevakuasi korban yang sudah tidak bernyawa lagi.
Setelah dievakuasi jenazah M Nasir di antar ke kampung halamannya di Dusun Barat, Gampong Blang Panyang Kecamatan Simpang Mamplam Kecamatan Samalanga,Kabupaten Bireuen.
Menuut Andry anggota tim yang melakukan pencarian menyebutkan, tim gabungan terdiri dari tim SAR, TNI/POLRI, BPBD Bireuen, RAPI,TAGANA dan masyarakat dengan peralatan lengkap telah mencarinya beberapa hari dan barulah Selasa (5/9/2017) ditemukan warga dan sudah meninggal.
Sebagaimana diketahui Tim SAR bersama sejumlah rombongan lainnya sudah mencarinya sejak kejadian Sabtu – Senin selama tiga hari tidak ditemukan barulah hari keempat ditemukan.
Informasi dari berbagai sumber Sabtu lalu M Nasir bersama teman-temannya, mandi di Krueng Batee Iliek, tepatnya sebelah selatan jembatan Krueng Batee Iliek di lintas nasional Medan-Banda Aceh.
Bocah tersebut diduga tidak bisa berenang saat dihantam arus Krueng Batee Iliek. Beberapa temannya yang sempat melihat korban dibawa arus, tidak bisa menolong. Sementara lokasi wisata Krueng Batee Iliek menjelang sore itu, sudah sepi pengunjung. Sehingga tidak ada yang dapat menolong bocah tersebut.
Hingga Senin sore kemarin, tim gabungan terdiri dari tim SAR, dibantu anggota TNI/Polri, relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen, RAPI, dan relawan Tagana, beserta masyarakat masih terus berupaya melakukan pencarian bocah yang terseret arus Krueng Batee Iliek itu.
Menurut Andry salah satu anggota Tagana Bireuen saat dikonfirmasi andalas kemarin mengatakan, tim gabungan terus berupaya melakukan peyisiran di beberapa titik untuk mencari korban. (her)