Kabupaten Bireuen, SpiritNews-Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Bireuen, Jailani, mengaku akan melaksanakan pelatihan dan sosialisasi masalah khasanah adat dan budaya Aceh pada 27 – 29 September 2017 mendatang di Aula Hotel Fajar Bireuen.
Hal itu diungkapkan kepada SpiritNews, Rabu (6//20179) seusai rapat dengan pengurus MAA Kabupaten Bireuen di Kantor MAA Bireuen.
Dikatakan, pihaknya sudah melaporkan rencana ini kepada Bupati Bireuen. Peserta yang direkrut untuk mengikuti pelatihan adalah pengurus MAA kabupaten sebanyak 28 orang, para ketua MAA kecamatan dan Imum Chiek sebanyak 34 orang, para kechiek 17 orang dan peserta lainnya 21 orang.
“Pelatihan dan sosialisasi ini mengembangkan dan melestarikan khasanah budaya dan adat istiadat Aceh hingga tingkat nasional,” kata Jailani.
Selain itu masyarakat tetap melaksanakan berbagai kegiatan sehari-hari dalam berbagai hal dapat dengan melaksanakan budaya aceh yang ditetapkan sesuai dengan daerahnya.
Ia mengharapkan terus berupaya melestarikan dan mengembangkan adat-istiadat yang merupakan warisan nenek moyang.
Adat-istiadat serta budaya yang dikembangkan dan dilestarikan adalah adat istiadat dan budaya yang sesuai ajaran Islam, sementara yang bertentangan dengan ajaran agama Islam memang tidak perlu dilestarikan.
“Kami yakin sesuai harapan Bupati Bireuen, Saifannur,S.Sos terkait pelestarian adat dan budaya, Insya Allah pengurus adat Kabupaten Bireuen eksis dalam mengembangkan semua hal terkait adat istiadat,” ujarnya.
Kepala Sekretariat MAA Kabupaten Bireuen, Syarwan Ibrahim, mengharapkan agar MAA Kabupaten Bireuen harus benar-benar eksis bekerja secara kebersamaan dalam upaya melestarikan dan mengembangkan adat istiadat dan budaya serta menggali kembali adat-adat serta budaya yang nyaris sirna di dalam kancah masyarakat.
“Banyak adat dan budaya Aceh kususnya dan Bireuen umumnya banyak yang sirna akibat dirasuki budaya asing yang sangat cepat merasuk generasi muda akibat kurangnya penyaringan/filter sehingga budaya asli Bireuen sirna,” ungkapnya.(her)