Myanmar, SpiritNews- Aksi kekerasan yang dilakukan tentara Myanmar pada etnis Rohingya di Rakhine mendapat kecaman dunia. Hingga kini militer Myanmar masih menutup akses bantuan kemanusiaan ke Rakhine.
Sementara ribuan orang Rohingya mengungsi ke perbatasan Bangladesh tanpa makanan maupun perbekalan yang memadai.
Myanmar yang dulu bernama Burma dikenal sebagai negara junta militer selama bertahun-tahun. Baru pada November 2015 lalu mereka menggelar Pemilu secara demokratis. Partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi meraih kemenangan dalam Pemilu.
Walau mendapat suara mayoritas di parlemen, pengaruh angkatan bersenjata tak hilang begitu saja. Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior U Min Aung Hlaing masih memegang kendali penuh atas pasukan dan masalah pertahanan keamanan negara itu.
Bertahun-tahun berkuasa, junta militer membangun angkatan bersenjata mereka dengan kuat. Situs globalfirepower menempatkan Myanmar di posisi 31 dunia. Bahkan lebih kuat dari Malaysia di posisi 33.
Namun masih jauh dibanding Indonesia yang berada di posisi 14 dan menjadi negara dengan kekuatan militer terkuat di kawasan Asia Tenggara.
Situs itu menyebut Myanmar memiliki 406.000 personel militer aktif. Sementara TNI tercatat memiliki 435.000 personel.
Angkatan Darat Myanmar juga cukup berotot. Mereka memiliki 592 unit tank, 1.300 kendaraan lapis baja dan ratusan meriam, peluncur roket dan artileri medan. Jumlah ini bahkan melampaui milik TNI AD dan Tentara Diraja Malaysia.
Tank kelas berat MBT 2000 buatan China dan T-72S buatan Ukraina jadi tulang punggung pasukan kavaleri Tatmadaw ini. Sementara untuk ranpur pengangkut pasukan, militer Myanmar menggunakan BTR-3U buatan Ukraina.
Seperti diketahui, TNI AD mengandalkan Tank Leopard buatan Jerman, salah satu tank terbaik di dunia. Sementara Malaysia masih menggunakan PT-91M buatan Polandia.
Sementara Angkatan Udara Myanmar mengandalkan jet tempur multiperan MiG-29 buatan Rusia dan jet tempur buatan China seperti Nanchang Q-5, Chengdu J-7 dan Shenyang J-6.
Melihat ini, TNI AU dengan barisan SU-27/30 serta F-16 Blok 52ID ditambah T-50i Golden Eagle masih di atas angin.
Kekuatan laut Myanmar pun tak terlalu kuat. Mereka memiliki 5 buah kapal frigate,3 korvet dan puluhan kapal patroli. TNI AL dan Tentara Laut Diraja Malaysia masih lebih baik.(SpiritNews/Merdeka.com)