Kota Sukabumi, SpiritNews-Ratusan warga dari Kampung Tipar mendatangi Instalasi Kamar Jenazah (IKJ) RSUD Syamsudin SH, Sukabumi, Jawa Barat. Kedatangan warga untuk menjemput jenazah korban penyerangan dan pembacokan, Raden Galih Nurhikmah (23).
Ayah satu anak itu tewas setelah dikeroyok orang tidak dikenal, pada Kamis (7/9/2017) malam.
Warga mendatangi rumah sakit dengan berjalan kaki dan menaiki kendaraan roda dua menempuh perjalanan sejauh hampir tiga kilometer.
Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Sukabumi Kota. Herlan Munandar (51) tokoh masyarakat sekaligus kerabat korban menyebut korban sebagai pribadi yang baik.
“Kedatangan warga dan sahabat korban adalah bentuk solidaritas dan spontan, karena semasa hidupnya dia dikenal sebagai pribadi yang baik dan memiliki banyak sahabat,” kata Herlan di halaman RSUD Syamsudin, Sukabumi, Jumat (8/9/2017).
Herlan mengaku tidak mengetahui secara jelas kenapa korban menjadi sasaran penyerangan sekelompok orang. “Masalah itu saya tidak tahu, karena setahu saya dia tidak memiliki musuh, dia meninggalkan seorang istri dan anak masih berusia 1,5 tahun,” tutur Herlan.
Pantauan wartawan di lokasi, sejumlah personil dari Polres Sukabumi Kota melakukan penjagaan di sekitar area IKJ. Selain dari Polres juga terdapat anggota Brimob Polda Jabar menenteng senjata laras panjang di pintu masuk kamar jenazah.
Belum ada keterangan kepolisian terkait aksi pengeroyokan tersebut. Dua pemuda ditemukan tergeletak tidak sadarkan diri di Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi, Kamis (7/9/2017), sekitar pukul 22.30 WIB. Korban diduga dikeroyok sekelompok berandalan.(SpiritNews)