
Jakarta, SpiritNews-Pelaku bisnis properti di Indonesia menganggap tahun ini sebagai momentum industri properti bisa bangkit kembali.
CEO Lippo Group, James Riady, mengatakan, peluang kebangkitan pasar properti Indonesia bisa dilihat dari tingginya angka kebutuhan rumah, namun ketersediaannya masih kurang.
“Di Asia Tenggara, mana lagi kalau bukan Indonesia yang pasarnya bagus ? Semua indikator makro meningkat dan kebutuhan juga masih besar. Saat ini Indonesia defisit 11 juta rumah,” kata James pada acara diskusi BTN Golden Property Awards di Raffles Hotel, Jakarta, Senin (11/9/2017).
Dikatakan, di Indonesia ada 11 juta orang yang ingin beli rumah tapi harga rumah tidak terjangkau. Jadi bayangkan mana yang bisa memenuhi kebutuhan ini.
Menurutnya, angka backlog perumahan saat ini masih cukup besar, mencapai 11,4 juta. Ini menunjukkan betapa besarnya peluang bisnis di sektor properti.
“Jadi pasarnya luas sekali. Jadi jangan ada orang yang menghambat orang biasa punya rumah,” tuturnya.
Diakuinya, Lippo Group sendiri menjawab tantangan tersebut dengan melahirkan Kota Meikarta. Tujuannya, untuk mengisi absennya para pentolan di sektor properti dalam mengembangkan proyek skala besar.
“Jadi di situasi sulit pun harus optimistis, apalagi kalau kita lihat dunia ini sudah hampir ke level pertumbuhan sebelum krisis. Saya melihat, kenapa negara lain properti booming, Indonesia tidak. Saya dapat jawaban, karena orang-orang seperti pak Ciputra dan pak Mochtar tidak lagi terjun. Sekarang sudah saatnya kita terjun, berani ambil visi dan resiko yang lebih besar,” pungkasnya.(rls)