Jakarta, SpiritNews-Halimah adalah anak bungsu dari lima bersaudara yang lahir di Queen Street, Singapura 1962. Orangtuanya keturunan Melayu. Ayahnya bekerja sebagai penjaga keamanan sedangkan ibunnya berjualan nasi padang, setelah suaminya meninggal.
Ia secara resmi ditetapkan sebagai presiden dan mendapat sertifikat setelah mengalahkan empat kandidat lain yang tidak memenuhi syarat pencalonan. Seperti dilansir Straits Times, rabu (13/9/2017).
Perjalanan karir Halimah untuk menjadi presiden tidak mudah, Ibunya menggunakan gerobak dorong saat berjualan di sekitar Jalan Shenton. Di usia 8 tahun Halimah sering ikut ibunya berjualan, membantu bersih-bersih, mencuci piring, membersihkan meja, hingga melayani pelanggan.
Halimah menempuh pendidikan di di Singapore Chinese Girls School dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Singapura jurusan hukum. Lulus kuliah ia bekerja di National Trades Union Congress (NTUC) sebagai bidang legal. Setelah 30 tahun akhirnya ia ditunjuk menjadi wakil sekretaris jenderal.
Halimah kemudian terjun ke dunia politik atas desakan Perdana Menteri Goh Chok Tong. Karir Halimah di bidang politik berkembang dengan pesat.
Pada 2011 dia ditunjuk sebagai Menteri Negara di Kementerian Pengembangan Masyarakat, Pemuda dan Olahraga. Pada 2013, dia ditunjuk sebagai perempuan pertama Ketua Parlemen Singapura.
Pada 2017, Halimah maju dalam pemilihan presiden dan menang. Kini Halimah sedang mempersiapkan diri untuk pelantikan Rabu pada (13/9/2017). “Saya ingin melayani rakyat Singapura dan negri ini. Itu tujuan utama saya tak ada yang lain,” kata Halimah saat ditanya tujuan ikut Pemilu.(SpiritNews)