Banda Aceh, SpiritNews-Gubernur Aceh Irwandi Yusuf berdialog langsung dengan masyarakat dari berbagai daerah di gedung Serba Guna, Setda Aceh, Jumat 15 September 2017.
Dialog itu merupakan pertemuan yang direncanakan akan berlangsung rutin dua kali dalam sebulan.
Ide tersebut digagas Irwandi Yusuf untuk mendengar langsung berbagai masukan dan keluhan dari masyarakat.
Dalam pertemuan yang baru pertama kali digelar itu, Irwandi menjelaskan, selama ini banyak masyarakat Aceh yang dating berkunjung kerumah, maupun kekantornya di Banda Aceh untuk menyampaikan aspirasi. Namun karena padatnya jadwal kerja, tak semua masyarakat berkesempatan bertemu.
“Karena itu, saya ambil kebijakan kita akan berjumpa dua kali sebulan di hari Jumat,” ujar Irwandi.
Irwan dijuga menegaskan, dirinya tidak akan pilih kasih dan akan menampung semua aspirasi masyarakat.
“Kita tidak melihat timses, tapi rakyat. Saya sudah janji saya tidak akan membalas jasa relawan tapi semua rakyat. Di mana di dalam rakyat ada relawan,” ujarnya.
Sepanjang berlangsungnya dialog, berbagai keluhan disampaikan masyarakat secara bergantian.
Seperti yang disampaikan seorang pemuda bernama Nazir dari Bireuen yang mengaku sebagai anak korban DOM. Nazir dalam kesehariannya mengaku bekerja serabutan, termasuk menjadi supir mobil angkutan. Kepada Irwandi ia meminta agar diberikan pekerjaan yang lebih layak.
Merespon hal itu, Irwandi mengatakan, sebagian besar masyarakat Aceh juga bernasib sama dengannya, yaitu membutuhkan pekerjaan sementara lapangan kerja terbatas.
“Mungkin dalam 3 tahun lagi bisalah, yaitu saat investor masuk. Itu kalau Aceh bias aman dan jika tidak ada image Aceh konflik. Keadaan ini yang harus kita ubah. Sabar dulu, solusinya kerjakan dulu perkerjaan lama yang penting halal,” ujar Irwandi.
Persoalan yang berbeda disampaikan Azmi dari Aceh Timur. Di hadapan Irwandi ia menjelaskan, pada tahun 2005 dilakukan pembangunan Kompi TNI di atas lahan warga. Namun hingga kini sebagian pembebasan tanah tersebut belum tuntas, sehingga dirinya mewakili masyarakat menuntut agar segera dilunaskan ganti rugi pembebasan lahan tersebut.
Mendengar hal itu, Irwandi mengatakan akan segera mengirim tim untuk mempelajari detail permasalahannya untuk kemudian dilakukan pembayaran.
Seorang warga lainnya atas nama Jamaliyah bahkan menyampaikan persoalan yang lebih berbeda. Sambil menangis, perempuan tersebut meminta Irwandi membantu memindah tugaskan anaknya yang bekerja sebagai dokter di Nusa Tenggara Barat agar bias bekerja di Aceh.
Kepada perempuan tersebut, Irwandi meminta bersabar dan tidak perlu merisaukan anaknya yang bekerja sebagai dokter di NTB.
“Anda permasalahannya rindu keanak saja. Saya bantu tiket saja kesana. Secara pribadi saya bersedia bantu,” ujar Irwandi yang diikuti tawa para hadirin.
Selain itu, masih banyak lagi persoalan yang dilaporkan langsung oleh warga. Di antaranya berkaitan dengan permohonan bantuan pembukaan lahan pertanian, bantuan pengadaan mesin tracktor, bantuan bibit, dan berbagai permohonan bantuan lainnya. Permasalahan itu disampaikan warga yang berasal dari berbagai daerah, mulai dari Simeuleu hingga Aceh Timur.
Irwandi Yusuf pada kesempatan itu menampung semua permintaan masyarakat dan berjanji akan melibatkan pihak-pihak terkait lainnya untuk segera mencarikan solusi.
Dalam pertemuan tersebut Irwandi turut didampingi Asisten I Pemerintah Aceh, Iskandar Gani ,Asisten III Administrasi Umum, Kamaruddin Andalah dan Kepala Biro Tata Pemerintah Setda Aceh, Frans Delian.(mah)