Kabupaten Sukabumi, SpiritNews-Bocah RH (11) hanya bisa tergolek lemah di ruang tamu tempat tinggalnya Kampung Genteng RT 01 RW 04 Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Menurut sang ayah Ujang Darmawan (40) putra tunggalnya itu mengalami kelumpuhan usai disuntik Measles Rubella (MR) di sekolah.
Sebelum disuntik Uak RH bernama Toah (45) sempat menjelaskan jika bocah RH tengah mengidap penyakit Bronkitis.
“Saat disuntik saya sedang kuli bangunan di Padang Sumatera Barat, ditelepon sama keluarga anak saya masuk rumah sakit katanya badannya lemah enggak bisa jalan,” kata Ujang Darmawan (40) ayah korban kepada wartawan, Jumat (15/9/2017).
Keluarga RH bahkan sudah memperlihatkan hasil rontgen yang menyebut jika bocah kelas 5 Sekolah Dasar (SD) itu mengidap Bronkitis. “Dari beberapa anak yang disuntik, nama anak saya bahkan dilingkari. Tapi ternyata tetap saja disuntik oleh bidan,” lanjut Ujang.
Sementara itu, Toah, menjelaskan jika sebelum disuntik keponakannya, ia menandatangani formulir. Dalam formulir itu ada pilihan tentang kondisi kesehatan anak yang akan disuntik imunisasi MR, saat itu Toah mengisi kondisi RH sedang mengidap Bronkitis.
“RH ini tidak bilang sudah disuntik karena ada jeda beberapa hari setelah mengisi formulir. Saya sudah jelaskan kondisi RH sedang sakit, taunya sudah disuntik lalu ngeluh badannya lemas selang sehari kemudian baru dia total nggak bisa jalan,” ujar Toah.
Keluarga besar RH berharap bocah itu kembali normal seperti sediakala. “Saya hanya ingin pihak pemerintah bisa memulihkan kondisi anak saya. Mau pahit, mau hitam mau putih kondisi anak saya harus normal kembali,” tegas Ujang.
Ditemui terpisah, Dasep Hidayat, Kepala Puskesmas Limbangan, Kecamatan Sukaraja membantah kelumpuhan yang dialami akibat imunisasi MR. RH sudah menjalani pemeriksaan lanjutan di RSUD Sekarwangi, hasilnya MR diketahui mengidap TBC tulang dan Suspect Thypoid.
“Hasil pemeriksaan di rumah sakit RH mengidap penyakit TBC Tulang dan Suspect Thypoid atau gejala tipes, nah ini baru terdeteksi setelah RH menjalani perawatan,” kata Dasep didampingi Kusnaedi Kasubag TU Puskesmas Limbangan, kepada wartawan Jumat (15/9/2017).
RH menjalani perawatan dan pemeriksaan medis selama 9 hari. Setelah hasil pemeriksaan itu keluar RH kemudian pulang ke rumah diantar keluarganya.
“Keluarga kan memberikan penjelasan juga, jika sehari setelah disuntik MR bocah RH ini sempat ikut lomba dan kegiatan pada 17 Agustus di kampungnya bisa saja itu juga memicu penyakitnya,” lanjut dia.
Menambahkan keterangan tersebut, Kusnaedi menjelaskan jika penyakit TBC tulang itu menahun dan sebelumnya bocah RH ini sempat tinggal bersama ibu nya di Padang Sumatera Barat.
“Mungkin ada masalah keluarga RH ini ikut keluarga ayahnya disini. Bisa saja TBC Tulangnya memang dibawa dari kampung halaman ibunya di Padang, itu penyakit menahun dan bisa kambuh kapan saja,” jelas Kusnaedi.
Kusnaedi dan pihak Puskesmas berencana akan mengunjungi kediaman RH minggu depan dan membentuk tim dari beberapa program untuk melakukan pemeriksaan lebih jauh.
“RH sudah diperiksa juga oleh tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi,” tutupnya.(SpiritNews)