Si jago Merah Mengamuk, 1.200 Rumah Hangus Terbakar di Dekat Hotel Alexis

  • Whatsapp
kebakaran hanguskan ratusan rumah semi permanen di kampung bandan
kebakaran hanguskan ratusan rumah semi permanen di kampung bandan

Jakarta, SpiritNews-Kebakaran terjadi di pemukiman padat penduduk di Jl Mangga Dua VIII, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (16/9/2017). Kebakaran itu melalap 1.200 rumah yang dihuni oleh 1.500 orang.
“Rumah 1.200, Kepala Keluarga berjumlah 950 orang dan total ada 1.500 orang,” kata Humas Dinsos DKI, Miftahul Huda dalam keterangannya, Sabtu (16/9/2017).
Menurut data yang dirilis oleh Dinas Sosial DKI Jakarta, warga yang rumahnya terbakar tersebut telah diungsikan untuk sementara waktu di belakang Hotel Alexis. Dinsos membangun dua tenda di lokasi tersebut.
“(Warga juga diungsikan) di Masjid Ataubah,” katanya.
Dinas Sosial DKI Jakarta telah mengirimkan bantuan sementara bagi para pengungsi. Di antaranya, matras, selimut, makanan hingga seragam sekolah.
“Makanan siap saji disiapkan oleh Sudin Sosial Jakarta Utara sebanyak 1000 box. Personel yang terlibat delapan, dari PSKB, TAGANA,dan Staf Sudin Sosial Jakarta Utara,” jelasnya.
Seperti diketahui, kebakaran terjadi sekitar pukul 11.20 WIB. Kebakaran diduga akibat arus pendek listrik. Api berhasil dipadamkan usai Sudin Damkar Jakarta Utara menerjunkan 12 mobil pemadam kebakaran.
Korban kebakaran di permukiman belakang hotel Alexis, Jakarta Utara, Indra (45) terbaring lemas, di sebuah kasur tua yang tak jauh dari lokasi kebakaran. Permukiman yang terbakar ini melupakan rumah-rumah bedeng atau semi permanen.
Indra bersama tiga anak dan istrinya, Wulan (38) mengaku pasrah dengan peristiwa yang menimpanya. Kobaran api melahap rumah, kontrakan dan toilet umum miliknya.
Keluarga ini hanya mampu menyelamatkan satu tas gendong kecil dan satu tas selempang berisi pakaian. Rumah Indra sendiri jaraknya hanya berdekatan dari lokasi sumber kebakaran.
“Rumah saya hanya 100 meter dari lokasi kejadian. Saya langsung hancurkan 6 pintu rumah bersama warga tapi tidak sempat, nggak ada air dan angin kencang,” kata Indra dengan mata berkaca-kaca kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu, (16/9/2017).
Diceritakan pria yang bekerja sebagai wiraswasta ini, kejadian terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Indra sedang tidur di dalam kamar. Teriakan sang Istri membangunkannya.
Dia langsung bergegas keluar mengecek peristiwa kebakaran dan berinisiatif bersama warga menghancurkan rumah yang belum terjamah api. Sayang, angin yang berhembus kencang membuat api kian membesar. Tak ada yang bisa diselamatkan.
“Istri saya langsung menyusun baju, ini cuma ada satu tas gendong baju kami berdua, satu tas lagi baju anak dan pakaian dalam.
Baju yang terpenting. Semua habis ludes terbakar. Nggak ada yang tersisa, angin kencang,” tutur Indra pasrah.
Tak sanggup Indra menceritakan lebih lanjut peristiwa tersebut. Sudah dua kali dia menjadi korban kebakaran di lokasi yang sama. Indra binggung akan tinggal di mana untuk sementara ini.
“Kalau nggak salah satu tahun delapan bulan yang lalu, dulu karena kompor gas, ini katanya karena listrik. Harapan kita semoga diizinkan kembali untuk dibangun. Kalau nggak, nggak tahu mau tinggal di mana,” ujarnya.
Senada dengan Indra dan keluarga, Sri (65) juga tak bisa menyelamatkan sebagian besar harta bendanya. Hanya satu buah alat menanak nasi, kompor gas, dan beberapa pakaian yang bisa diselamatkan oleh.
“Saya lagi masak sambal di warung saya, anak saya tiba-tiba teriak kebakaran bawa barang-barang. Saya sudah tua, nggak sanggup bawa apa-apa. Panik dan langsung keluar,” tutur Sri yang juga menjadi korban kebakaran.
Kebakaran terjadi di RT 5 Kampung Dao, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, berlangsung kurang lebih 3 jam. Sebanyak 1.500 orang harus kehilangan tempat tinggal mereka. Ratusan bangunan liar habis terbakar.
Hingga saat ini sebagian besar warga masih terlihat mengumpulkan barang tersisa. Sudin Sosial Jakut pun memberi bantuan untuk para korban.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Adji Antoko mengatakan bantuan yang didistribusikan berupa kebutuhan dasar. Mulai dari tenda hingga makanan.
“Bantuan kebutuhan dasar yang didistribusikan berupa matras 60 lembar, terpal 10 lembar, selimut 200 lembar, mi instan 25 dus, sarden 300 kaleng, serta seragam sekolah SD 40 setel, SMP 30 setel, dan SMA 25 setel,” jelas Adji Antoko melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (16/9/2017).
Sudin Sosial Jakut juga telah mendirikan tenda pengungsian untuk tempat tinggal sementara para korban. Bantuan akan terus didistribusikan jika ada permintaan dari aparat setempat.
“Di Standard Operational Procedur (SOP) kami 3 jam respon time bantuan sudah diberikan,” tutup Adji.(SpiritNews)

Pos terkait