Kabupaten Aceh Utara, SpiritNews– Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1439 H di masjid Bujang Salem Krueng Geukueh, Rabu (20/9/2017) malam, mendapat perhatian luas dikalangan masyarakat kecamatan Dewantara. Selain dihadiri semua petinggi Kabupaten Aceh Utara, Bupati H Muhammad Thaib, Wakil Bupat Fauzi Yusuf, Sekda Abdul Azis dan jajarannya juga petinggi dari berbagai BUMN.
Sebelum acara ceramah Panitia Masjid Bujang Salem melakukan Peusijuk terhadap Bupati H Muhammad Thaib dan Wakil Bupati Fauzi Yusuf oleh Ketua MPU, Tgk H Mustafa Achmad.
Bertindak sebagai penceramah Ketua MPU Aceh Utara Tgk H Mustafa Achmad. Dalam tausiyahnya Tgk H Mustafa atau yang akrab dipanggil Abu Paloh Gadeng selain meriwayatkan makna Hijjrah Nabi juga pesan pesan didalamnya.
“Memperingati peristiwa hijrah ke Madinah atau yang saat ini kita peringati sebagai tahun baru adalah peristiwa yang di dalamnya tersimpan suatu sejarah (sunnatullah) agar kita senantiasa mengambil hikmah dan meneladani nilai-nilai dan ajaran Rasulullah SAW”, sebut Tgk H Mustafa mengawali ceramahnya.
Dijelaskan, tujuan dari hijrah, dalam visi al-Qur’an, agar manusia dapat mengenyam ‘kebebasan’. Jadi tidak semata-mata perpindahan fisik dari satu daerah ke satu daerah lain, melainkan lebih dari itu melibatkan hijrah mental-spiritual, sehingga mereka memperoleh ‘kesadaran baru’ bagi keutuhan martabatnya.
Hijrah Nabi ke Madinah, telah terbukti mampu mewujudkan suatu kepemimpinan yang di dalamnya terkandung tatanan masyarakat berdasarkan moral utama, suasana tentram penuh persaudaraan (ukhuwah).
Tidak terasa umur kita bertambah satu tahun lagi, lanjut Abu Paloh Gadeng . Itu berarti jatah hidup kita berkurang dan semakin mendekatkan kita kepada rumah masa depan, yaitu kuburan. Pelajaran yang terbaik dari perjalanan waktu ini adalah menyadari sekaligus mengintrospeksi semua sepak terjang kita selama ini.
“Kita punya lima hari yang harus kita isi dengan amal baik. Hari pertama, yaitu masa lalu yang telah kita lewati apakah sudah kita isi dengan hal-hal yang dapat memperoleh ridha Allah? Hari kedua, yaitu hari yang sedang kita alami sekarang ini, harus kita gunakan untuk yang bermanfaat baik dunia maupun akhirat. Hari ketiga, hari yang akan datang, kita tidak tahu apakah itu milik kita atau bukan. Hari keempat, yaitu hari kita dicabut nyawa oleh Malaikat menyudahi kehidupan yang fana ini, apakah kita sudah siap dengan amal kita? Hari kelima, yaitu hari perhitungan yang tiada arti lagi nilai kerja atau amal, apakah kita mendapatkan rapor yang baik, dimana tempatnya adalah surga, atau mendapat rapor dengan tangan kiri kita, yang menunjukan nilai buruk tempatnya di neraka. Pada saat itu tidak ada lagi arti penyesalan,” ingatnya.
Lebih lanjut dipaparkan, ketahuilah sesungguhnya Allah telah memilihkan Islam sebagai agamamu.“Sesungguhnya agama (yang haq) di sisi Allah adalah Islam,” (QS. Ali Imron 19).
Dan Allah meridhai Islam, menyempurnakan, dan melengkapinya untukmu agar engkau dapat meraih tujuan hidupmu yang utama yaitu beribadah kepada Allah.
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu dan telah kuridhai Islam itu sebagai agamamu,” (QS. Al Maidah 3).
“Ya Allah mudahkanlah kami menempuh jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat atas mereka, yaitu orang-orang yang memeperoleh hidayah. Bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai, yang hati mereka telah rusak sehingga mereka menyimpang dari kebenaran meskipun telah mengetahuinya. Bukan pula jalan orang-orang yang sesat yang tidak memiliki dan tidak mau belajar ilmu agama, sehingga mereka terus-menerus dalam kesesatan dan tidak mendapatkan petunjuk kepada kebenaran,” tambahnya.
Usai ceramah semua petinggi yang hadir beristirahat di ruang khusus masjid Bujang Salem saling bertegur sapa.(mah)