Takut Ketahuan, Pembantu Tega Mutilasi Bayi Jadi 8 Potongan

  • Whatsapp
JN (19) teaga buang Janinnya berusia delapan bulan ke dalam kloset, di perumahan The Gading Residence Cluster Green Blok B5S, Kelapa Gading Timu
JN (19) teaga buang Janinnya berusia delapan bulan ke dalam kloset, di perumahan The Gading Residence Cluster Green Blok B5S, Kelapa Gading Timu

Jakarta, SpiritNews-Seorang asisten rumah tangga bernama Juni (19), diduga menjadi dalang pembunuhan dan memutilasi bayinya sendiri yang dilahirkan prematur di rumah majikan tempatnya bekerja, Blok B5S Nomor 9 perumahan The Gading Residence Cluster The Green, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara.
Kapolsek Kelapa Gading Komisaris Arif Fazrulrahman menjelaskan, tersangka memutilasi bayi berkelamin laki-laki tersebut karena terlahir di luar hubungan pernikahan. Hingga kekinian belum diketahui siapa ayah kandung bayi malang tersebut.
“Motifnya pasti untuk menyembunyikan hasil persalinan ataupun janin yang ia lahirkan. Tersangka belum menikah,” kata Arif kepada wartawan, Rabu (20/9/2017).
Kasus tersebut terungkap pada Senin (18/9/2017) awal pekan ini. Persisnya saat seorang pekerja bernama Buhori disewa tetangga majikan Juni untuk memperbaiki pompa air.
Buhori yang mulai bekerja di atap rumah kosong itu sekitar pukul 13.00 WIB, tak sengaja melihat mayat bayi di loteng rumah tempat Juni menjadi ART.
Ia lantas melaporkan penemuannya itu ke majikan Juni. Setelahnya, sang majikan pergi ke kantor polisi untuk melapor.
Ketika sang majikan pergi ke kantor polisi, Juni yang mengetahui aksinya sudah terbongkar, segera naik ke loteng dan mengambil jasad bayinya tersebut.
”Karena tahu pembunuhan yang dilakukannya sudah ketahuan, dia langsung mengambil jasad bayinya itu. Mayat itu lantas dimutilasi menjadi potongan kecil-kecil dan dibuang melalui kloset kamar mandi,” tutur Arif.
Ketika aparat kepolisian datang memeriksa TKP, mereka tak menemukan ada mayat bayi di loteng rumah tersebut.
Namun, polisi mendapatkan jejak pembunuhan setelah melihat ada selimut bernoda darah. Selimut itu ditemukan polisi di bak sampah.
Setelah mendapatkan keterangan dari lima saksi termasuk pemilik rumah, polisi mencurigai gerak-gerik Juni.
Untuk memastikan kecurigaan, polisi melakukan visum terhadap Juni dan hasilnya ditemukan tanda-tanda perempuan tersebut pernah melakukan persalinan.
“Si pembantu menunjukkan gerak gerik mencurigakan dan kami lakukan visum. Ternyata dia baru melahirkan,” terangnya.
Arif menuturkan, Juni diketahui melakukan persalinan tanpa bantuan siapa pun di kamar tidurnya, Sabtu (16/9/2017) pukul 22.00 WIB.
Bahkan, bayi prematu dan baru berusia 8 bulan dalam kandungan—itu sempat semalaman tidur bersama Juni di kamarnya sebelum keesokannya dibuang ke atas loteng, Minggu (17/9/2017).
“Kami sudah lakukan prarekontruksi dan tersangka melakukan persalinan sendiri tanpa dibantu orang lain. Setelah itu dia membersihkan bayinya. Satu malam bayi tersebut bersama tersangka,” ungkapnya.
Arif menuturkan, Juni mengklaim terpaksa menempatkan bayinya di atas loteng karena sudah meninggal sejak dalam kandungan.
Namun, Arif menegaskan polisi tak memercayai klaim tersebut.
Setelah membongkar saluran pembuangan dan berhasil menemukan potongan-potongan jasad bayi itu, polisi membawanya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, untuk diautopsi.
“Autopsi dilakukan untuk mengetahui, apakah bayi itu sudah meninggal dunia ketika dilahirkan seperti klaimnya atau masih hidup ketika dilahirkan sehingga ada tindak pidana pembunuhan. Kami masih menunggu hasil autopsi itu,” tandasnya.(SpiritNews)

Pos terkait