Banda Aceh, SpiritNews-Pasca perdamaian Aceh Pembangunan disegala bidang semakin ditingkatkan, puluhan trliyun dana dialokasikan agar rakyat Aceh merupakan sarana untuk mempercepat laju ketimpangan dan alat untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Lembaga Aceh Future, Razali Yusuf, Selasa (26/9/2017). Menurutnya, dana tersebut bisa dinikamati meningkatkan kesejahteraan dibidang pembangunan daerah Aceh. Tapi sangat disayangkan, sudah sepuluh tahun lebih pembangunan jalan, bendungan atau jaringin irigasi terkesan asal-asalan.
“Semua itu terjadi karena semua pihak tidak ada rasa memiliki tentang apa yang sedang dikerjakan, baik penguasa anggaran, dinas terkait, pihak rekanan, masing-masing hanya mengejar target keuntungan dan kepentingan, sehingga mutu pembangunan terabaikan, akibat dari itu kita semua yang menjadi rugi, karna dana yang dialokasikan untuk biaya pembangunan tersebut, uang rakyat, bukan uang penguasa,”katanya.
Maka dari itu Rajali mengajak semua pihak, dan pemuda-pemuda untuk membantu mengawasi pelaksana pembangunan di Aceh, jangan takut dengan istilah ma,op.Lawan praktek- praktek yang merugikan rakyat, yakinkan diri bahwa apa yang mereka kerjakan, itu semua milik rakyat, agar dalam pengawasannya tidak seperti tamu di rumah sendiri.
“Dalam hal ini, kita mendesak pemerintah Aceh, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, agar mensolasasi Syarait Islam ke semua dinas-dinas di Aceh, di Provinsi maupun di Kabupaten kota, agar praktek – praktek korupsi terhindar dari mereka,”ujaranya,
Selain ini juga, dia meminta kepada pihak yang terkait, untuk memberi sangsi seberat-beratnya pada rekanan yang nakal, di Aceh tidak laku lagi preman. Mulai sekarang, mari kita membersihkan diri dalam segala hal, buat apa kita dapat uang banyak bila semua itu uang haram.
“Biarpun sedikit keuntungan, tapi berkah. Jangan selalu memandang ke depan, tapi sekali kali, lihatlah kebelakang,”tuturnya. (mah)