Tidak Mau Ketinggalan, Camat Dewantara Bertekad Tingkatkan Pembangunan

  • Whatsapp
Camat Dewantara, Amir Hamzah
Camat Dewantara, Amir Hamzah

Kabupaten Aceh Utara, SpiritNews-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara, khususnya Kecamatan Dewantara terus berupaya membenahi pembangunan sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial budaya, agama, kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Tujuannya, untuk menjadikan kecamatan yang namanya diambil dari Ki Hajar Dewantara, bapak Pendidikan Nasional, bersemboyan “Iman, Ilmu dan Amal”.
Camat Dewantara, Amir Hamzah, mengatakan, pihaknya terus memotivasi para pemangku kepentingan di jajaran pemerintahan terutama para Mukim, Keusyik dan perangkat gampong serta instansi lainnya di Dewantara.
“Untuk mengembalikan marwah Dewantara sesuai cita-cita Bujang Salem untuk menjadikannya sebagai pusat pendidikan,” kata Amir kepada SpiritNews di kantornya, Kamis (28/9/2017).
Dikatakan, nama Dewantara dengan ibukota Krueng Geukueh sudah begitu dikenal tidak saja tingkat daerah, nasional juga mancanegara, dengan berdirinya industri pupuk dan pelabuhan umum yang berstandar internasional.
“Namun dalam hal sarana pendidikan masih dirasakan terbatas dibanding jumlah pelajar yang terus meningkat,” jelasnya.
Menurutnya, cita-cita menjadikan Dewantara sebagai pusat pendidikan hampir terpenuhi. Di Dewantara terdapat sarana pendidikan, tingkat TK/RA/PAUD dan SSB, 38 unit, SD, 24 unit, SLTP, 13 unit, SLTA, 8 unit dan Pasantren/Dayah 4 unit.
Di Dewantara belum ada Perguruan Tinggi tertentu kecuali Dayah Moderen Syamsudhuha. Sementara Universitas Malikulsaleh terletak diantara kecamatan Dewantara dan Muara Batu.
Ia mengatakan, dengan ikut berperan semua elemen masyarakat di Dewantara terhadap tersedianya sarana pendidikan diharapkan kian mendorong untuk menjadikan Dewantara sebagai pusat pendidikan. Ia menyadari untuk mewujudkan semua itu tentu membutuhkan kerja lebih keras dan tidak dapat dilakukan secara sektoral atau parsial.
Dibutuhkan partisipasi yang tinggi dan simultan dari seluruh pemangku kepentingan dalam memfasilitasi masyarakat untuk melakukan pembenahan dan penyempurnaan menyeluruh melalui aktivitas nyata dalam menggapai cita cita tersebut.
“Terbukti dengan potensi yang ada banyak warga luar daerah berduyun berdatangan ke Dewantara menuntut ilmu,” ujarnya.
Sementara dalam hal pendataan kota Krueng Geukueh kini sedang dibenahi sesuai tataran kebijakan kota. Hal ini sejalan dengan petunjuk Bupati, Muhammad Thaib (Cek Mad). Saat ini, lanjut camat, Kota Krueng Geukueh sedang diusahakan rencana induk kota, yang merupakan panduan rinci menuju kota yang aman, teratur dan bersih dengan mengurangi limbah sampah.
Menurutnya, Kota Krueng Geukueh dinilai mampu mengendalikan sektor pengelolaan sampah yang telah memiliki paraturan daerah tentang retribusi pelayanan kebersihan yang bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan dan pengelolaan sampah.
Dalam hal kesehatan masyarakat, camat menjelaskan, Dewantara tergolong sudah cukup maju dengan telah berfungsinya sebuah Puskesmas berstandar Rumah Sakit tipe D di Desa Ulee Pulo yang didukung sebuah klinik swasta, praktek dokter, ada 12 unit, praktek bidan/rumah bersalin, 18 unit, poskesdes, 4 unit, Depot Obat/Apotik, 10 unit dan Posyandu, 27 unit.
Kaitan dengan sarana jalan dalam kota sampai pedesaan rata rata sudah mulus kendati masih ada yang harus dibenahi lebih baik lagi. Yang membanggakan, sarana peribadatan.Dewantara yang berpenduduk hampir 50 ribu jiwa dengan 13.058 KK terbagi atas dua kemukiman dengan 15 gampong terdapat 10 buah masjid termasuk masjid Bujang Salem yang merupakan masjid termegah di Aceh Utara.
Dipaparkan juga tentang kondisi Kota Krueng Geukueh yang dirasakan sudah sangat sempit hingga sulit untuk menertipkan terutama kalangan Pedagang Kaki Lima (PKL) serta lahan parkir untuk mini bus labi labi yang sekarang diparkir disembarang tempat. Tapi itu semua juga sudah mulai coba ditertipkan, diantaranya, pemilik toko dilarang barang dagangannya menjajakan hingga kaki lima.
Begitu juga PKL terutama pada hari pekan Minggu akan dipindah kelokasi lain, yaitu pasar terpadu tidak lagi berdesakan seperti yang terlihat sekarang.
“Kita akan bekerjasama dengan aparat Pamong Praja (PP), kepolisian dan Koramil untuk penertiban ini semua,” tegas camat mengakhiri keterangannya.(mahdi/ucr)

Pos terkait