Kabupaten Bireuen, Spiritnews-Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Bireuen mengharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen mempercepat proses pembangunan Museum Mini Adat dan Budaya di dalam kawasan Taman Putroe Mayang Seuludang di Areal Pariwisata Paya Kareung Jalan Banda Aceh – Medan Kilometer 221-222 persisnya di Paya Kareung Desa Sagoe Peusangan Kabupaten Bireuen.
“ Mesium mini adat dan budaya sangat mendesak untuk dibangun di Bireuen sebab dengan adanya Meusium segala bahan dan alat perlengkapan warisan dari leluhur terinventarisir dan tidak punah,” sebut Kasubag Perencanaan Sekretariat MAA, Teuku Maulana,S.Sos kepada SpiritNews, Minggu (1/10/2017) pagi di Cafee Saco Kupi Bireuen.
Teuku Maulana,S.Sos menjelaskan, sejarah mencatat bahwa kerajaan Aceh berdaulat dan bermartabat di Wilayah Nusantara pada masa Sultan Iskandar Muda dan mewariskan segunung budaya adat menjadi khasanah sumber prilaku bagi generasi anak cucu dalam bentuk hukum adat istiadat yang bernilai ritual (agamis), ekonomis dan pembinaan lingkungan hidup dengan tatanan kemasyarakatan bagi kesejahteraan semesta.
Ditambahkan, warisan adat itu secara battom up diakumulasikan dan diakomodasikan menjadi suatu konsep landasan filosofis masyarakat Aceh dalam bentuk Narit Majah “ Adat Bak Poe Teureuhom Hukum Bak Syiah Kuala, Qanun Bak Putroe Phang Reusam Bak Laksamana
“ Itulah landasan filosofis yang menjadi asas adat Aceh yang dalam pertumbuhannya dari masa ke masa pasang surut dikarenakan perkembangan tantangan globalisasi.” Sebut Teuku Maulana.
Ditambahkan, MAA Bireuen seiring dengan tugasnya sebagai salah satu lembaga keistimewaan Aceh tetap eksis berupaya memelihara,mengembangkan dan melestarikan adat istiadat Aceh menuju masyarakat Aceh bermartabat berlandaskan adat istiadat yang bersendikan ajaran Islam sekaligus menggali potensi untuk pengembangan dan pelestarian adat dan budaya termasuk semua bahan perlengkapan dan alat-alat budaya.(her)