Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Diduga akibat dampak dari cuaca yang buruk sejak beberapa hari terakhir, ribuan ton ikan tawar milik petani di Kolam Jaring Apung Waduk Cirata, Jawa Barat mati mendadak.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SpiritNews di lapangan, cuaca buruk yang menyebabkan matinya ikan ini atau yang sering disebut petani dengan istilah umbalan, dimana intensitas hujan yang terjadi menyebabkan tidak adanya sinar matahari.
Kondisi ini menyebabkan air dari dasar waduk naik ke permukaan dengan membawa endapan dan sisa-sisa pakan yang mengendap di dasar waduk sehingga menyebabkan ikan kekurangan oksigen kemudian mabuk dan mati secara massal.
H. Yayan, salah seorang petani ikan tawar di Waduk Cirata, mengatakan, matinya ribuan ikan terjadi biasanya satu tahun sekali saat pergantian cuaca dari kemarau ke musim hujan, dirasakanya para petani waduk Cirata.
“Tahun ini sudah tiga kali terjadi mati ikan karena faktor cuaca tidak menentu,” kata Yayan kepada SpiritNews, Selasa, (3/10/2017).
Diakuinya, untuk mencegah kerugian terlalu banyak dirinya terpaksa panen lebih awal sebelum masa panen.
“Karena kita hawatir ikan kembali mati, disamping itu harganya sekarang mumgpung lagi naik,” katanya.
Pasca kejadian itu, nilai jual ikan tawar dilokasi tersebut alami kenaikan 5,9 persen dari harga awal lantaran pasokan menurun.
Secara terpisah, Hendra (30), petani ikan warga Desa Tegaldatar Kecamatan Maniis, mengatakan, hampir semua ikan milik petani disini mati secara masal dan otomatis nilai jual pun alami kenaikan dari harga awal Rp 17 ribu menjadi Rp18 ribu per kilogram.
“Kenaikan harga ikan diakibatkan tingginya permintaan para tengkulak/bandar, sementara pasokan ikan di petani berkurang. Kalau ikan sudah kembali normal harga pun kembali turun,” kata Hendra.(reg)