Akibat Longsor di Bogor Satu Orang Tewas Tertimbun Tanah

  • Whatsapp
Warga tengah mengevakuasi jasad Adul yang tewas tertimbun longsor

 

Warga tengah mengevakuasi jasad Adul yang tewas tertimbun longsor

Kabupaten Bogor, SpiritNews-Satu orang tewas setelah rumahnya di Kampung Bojongkoneng, RT 06/02, Desa Ciherang Pondok, Caringin, Kabupaten Bogor, tertimbun tanah longsor pada Rabu, 4 Oktober 2017 malam.
Ironisnya longsor ini diduga kuat akibat kebocoran pipa milik PDAM Tirta Pakuan, Kota Bogor yang terus dibiarkan.
Korban Adul Edi (42) tewas tertimbun tanah longsor saat berada di dalam rumah pada Rabu, 4 Oktober 2017 malam pukul 22.00 WIB.
Tetangga korban, Diding (52) mengatakan, saksi mata yang juga tetangga terdekat korban, mengungkapkan, saat kejadian korban diduga sedang terlelap tidur.
“Jadi kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB. Saya dengar suara bergemuruh keras dan ketika dilihat ke luar ternyata longsor tebing menimpa rumah milik Adul. Rumahnya rata dengan tanah.
Suara bergemuruh itu sepertinya ditambah dengan ambruknya atap rumah yang terbuat dari kayu, bambu, dan asbes,” kata Diding pada wartawan Kamis 5 Oktober 2017 malam tadi.
Akibatnya, Adul Edi, pemilik rumah tewas seketika di lokasi kejadian setelah tertimbun ribuan kubik tanah. Jasad Adul baru dapat dievakuasi 10 jam kemudian atau sekitar pukul 07.41 WIB, pagi tadi.
Diding mengungkapkan, ambrolnya tebing tanah yang menimpa rumah korban itu diperkirakan setinggi 50 meter itu didiga kuat akibat pipa milik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang sudah lama bocor.
“Saat ini, saya sendiri sangat khawatir, terkena dampak kebocoran pipa itu dapat membuat rumah saya terendam.
karena saluran pipa air keberadaannya persis berada di belakang rumah yang tertutup tanah longsoran itu,” ungkapnya.
Safrudin Jepri tokoh masyarakat setempat mengungkapkan proses evakuasi berjalan lambat karena lokasi rumah korban sangat sulit dijangkau alat berat.
Menurutnya, proses evakuasi dilakukan warga secara bergotong royong yang dimulai pukul 23.00 WIB.
“Alat berat sebetulnya ada karena berdekatan dengan proyek Tol Bocimi. Tapi akses ke lokasi longsor sulit.
Alat berat tak bisa masuk. Jadi warga mencari jasad korban dengan peralatan seadanya, korban dalam posisi tertelungkup mengenakan kaus belang kuning lengan pendek dan celana pendek berwarna merah,” ungkapnya.
Kapolsek Caringin AKP Fitra Zuanda menjelaskan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan warga serta pantauan lokasi longsor, tempat tinggal korban memang tidak layak untuk dihuni.
“Kemudian akibat dari musim kekeringan berubah menjadi musim hujan mengakibatkan gestur tanah menjadi retak dan rentang menjadi longsor,” ungkapnya.
Sebelum berhasil ditemukan dan dievakuasi, warga dan aparat Polsek Caringin serta Pemdes Ciherang Pondok cukup kesulitan, karena jarak menuju jalan utama dari lokasi sekitar 1 kilometer hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.(SpiritNews)

 

Pos terkait